Vero Soroti Tren Belanja Luxury di Asia Tenggara



MOMSMONEY.ID - Tren penggunaan barang-barang mewah rupanya masih eksis di kalangan masyarakat menengah. Vero, konsultan komunikasi di Asia Tenggara, telah merilis studi terbaru yang mengkaji perkembangan permintaan dan aspirasi konsumen luxury, berjudul “The Emerging Codes of Luxury in Southeast Asia”.

Studi ini mengulas faktor-faktor yang membuat Asia Tenggara menjadi pasar luxury yang signifikan, memberikan analisis mendalam kepada konsumen dan merek mengenai evolusi pasar, perubahan tren, strategi untuk meningkatkan keterlibatan antara merek dan konsumen, serta pentingnya peran influencer dalam membentuk persepsi konsumen.

Terdapat empat kode utama kemewahan yang telah teridentifikasi dalam studi ini, yaitu Selfhood, Legacy, Betterment, dan Playfulness. Kode-kode ini mencerminkan nilai-nilai yang dihargai oleh konsumen luxury modern di Asia Tenggara serta karakteristik generasi baru yang semakin terlibat dalam ekonomi dan budaya global.


Berdasarkan wawasan antropologis dan kontribusi para ahli dari berbagai negara di kawasan ini, studi ini memberikan pemahaman mendalam tentang persepsi dan preferensi konsumen luxury di Asia Tenggara.

Baca Juga: Gerai Diskon Barang Branded di Karawang

Selfhood: Luxury sebagai perjalanan menemukan jati sendiri

Konsumen semakin sadar akan identitas mereka dan berusaha mengekspresikan kisah pribadi serta tujuan hidup mereka yang unik.

Mereka berani mengeksplorasi dan bereksperimen dengan produk dan pengalaman, dengan tujuan menemukan suara unik mereka dan membagikannya kepada dunia.

Legacy: Luxury sebagai penghubung masa lalu, masa kini, dan masa depan

Baik untuk melestarikan nilai-nilai dan budaya tradisional, menjalin hubungan dengan orang-orang yang berpikiran sama, atau mendukung tujuan sosial, konsumen luxury di Asia Tenggara ingin menunjukkan ciri khas mereka sendiri.

Mereka mencari pengalaman yang membangkitkan keakraban dan pencerahan, memandang luxury bukan hanya sebagai kesenangan pribadi yang sementara, tetapi sebagai bukti kekayaan warisan budaya yang abadi.

Betterment: Luxury sebagai bentuk komitmen terhadap pertumbuhan pribadi

Upaya untuk perbaikan diri adalah usaha manusia yang terus-menerus dilakukan untuk menjalani hidup dengan maksimal. Penduduk affluent di Asia Tenggara sangat menekankan fungsi, kualitas, dan integrasi luxury yang pragmatis dalam kehidupan sehari-hari.

Ini mendorong pengeluaran yang lebih bijaksana, dengan masyarakat lebih memilih produk berkualitas tinggi yang dirancang untuk umur panjang dan kenyamanan dibandingkan kesenangan sesaat.

Playfulness: Luxury sebagai arena bermain untuk memanjakan diri

Dengan meningkatnya kemakmuran dan waktu luang, konsumen di Asia Tenggara memulai perjalanan yang memuaskan jiwa dan keinginan mereka akan kesenangan. Baik melalui pengalaman kuliner atau petualangan ke tempat-tempat terpencil, luxury menjadi pilihan gaya hidup yang memanjakan, merangkul hal-hal luar biasa dan merayakan kebahagiaan.

Kode-kode ini mendorong pertumbuhan pasar luxury, dengan pendapatan di wilayah Asia Tenggara diperkirakan mencapai US$ 16 miliar. Konsumen tidak hanya mencari produk dengan nilai nominal tinggi, tetapi juga menginginkan pengalaman yang bermakna, berkelanjutan, dan memiliki relevansi budaya dalam pembelian mereka serta pada brand yang mereka dukung.

Baca Juga: Sering Ikut Belanja Setelah Menonton Review Influecer? Ternyata Ini Penyebabnya

Ion Akhmad, Co-Founder Luxina.id, Indonesia menyebut di kota besar seperti Jakarta, konsumen mengutamakan kemudahan dan melakukan riset sebelum berinvestasi pada merek kelas atas untuk memastikan produk dapat digunakan dalam berbagai situasi.

Selain itu, ada komunitas yang fokus pada penjualan kembali barang-barang mewah, mendorong konsumen untuk merawat barang-barang mereka agar nilai jual kembalinya tetap tinggi.

"Tren ini sejalan dengan meningkatnya perhatian terhadap gaya hidup sehat, di mana masyarakat menuntut pelatihan dan perawatan kesehatan yang dipersonalisasi atau berpartisipasi dalam maraton internasional sebagai bukti komitmen mereka terhadap kesehatan,” ujarnya.

Bagi brand luxury yang ingin meningkatkan posisi mereka di Asia Tenggara dan memenuhi permintaan serta preferensi konsumen yang unik, penting untuk merangkul keaslian dan berinovasi dalam penawaran produk.

Hasil penelitian Vero juga menguraikan strategi untuk membantu brand memanfaatkan tren yang sedang berkembang: berkomunikasi dengan konsumen, mengembangkan kolaborasi bernilai tinggi dengan influencer, terlibat dengan komunitas budaya dan kreatif, serta menciptakan momen imersif dan inspiratif.

Chinchote Sukonthotok, Account Director Vero, melihat Asia Tenggara bukan lagi sekadar kawasan produksi; melainkan telah berkembang menjadi pasar konsumen yang penting, terutama untuk barang dan jasa luxury. Hal ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya kemakmuran dan selera terhadap sophistication. Influencer dan konten kreator juga memainkan peran penting dalam menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat perhatian global.

Baca Juga: Vero Rilis InFluent, Influencer Marketing Tools bagi Brand dan Kreator

"Mereka memfasilitasi perubahan gaya hidup, menginspirasi audiens mereka untuk menjalani kehidupan yang luxury dan aspiratif. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk bermitra dengan influencer gaya hidup dan trendsetter yang dapat secara efektif mengkomunikasikan daya tarik luxury dan membentuk persepsi konsumen,” katanya dalam keterangan yang diterima Momsmoney.

Memilih influencer yang tepat bisa jadi menantang, namun teknologi dan metodologi inovatif dapat membantu menganalisis dan menentukan siapa yang paling sesuai dengan identitas dan misi brand.

Metode influencer marketing dari Vero, InFluent, menampilkan proses dan metodologi komprehensif untuk mengelola kampanye influencer dan mengukur efektivitas konten. Bagian dari rangkaian produk ini adalah TrueVibe, alat identifikasi influencer berbasis data yang membantu merek mengidentifikasi dan berinteraksi dengan influencer yang dapat memberikan dampak optimal.

Pasar luxury di Asia Tenggara siap untuk tumbuh dan berinovasi, dan brand yang mampu beradaptasi terhadap perubahan preferensi dan perilaku konsumen akan memiliki keunggulan kompetitif di kawasan ini.

Baca Juga: Acerpure Kenalkan Air Purifier Ramah Lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani