Tak selamanya komik asal Jepang lebih baik dari komik buatan lokal. Paling tidak begitulah pendapat Victor Sandjaja. Vice President Director PT Asuransi Allianz Utama Indonesia ini menilai, komik lokal memiliki ragam cerita yang tak kalah menarik untuk dibaca, khususnya komik yang mengangkat cerita pewayangan. Bahkan, banyak manfaat yang bisa dipetik dari komik wayang, mulai dari sejarah hingga filosofi yang membangun. Ada satu filosofi tentang pekerjaan yang Victor adopsi dari cerita bergambar itu. “Ketika menekuni suatu pekerjaan, kita harus menyenangi pekerjaan itu jika ingin hasilnya bagus,” katanya di sela-sela peluncuran Allianz Tower pada Rabu (18/5) pekan lalu. Penyabet gelar master teknik elektro dari Technische Universitaet Berlin, Jerman, ini tidak hanya gemar membaca komik wayang, tapi juga menjadi kolektor. Saat ini, sudah tak terhitung jumlah komik yang berderet rapi di rak buku dalam salah satu ruangan rumahnya, mulai dari epos Mahabarata, Ramayana, hingga Purwa. “Semua komik karya R.A. Kosasih sudah saya punya, yang belum karya Oerip dan Ardisoma,” ujarnya.
Victor Sandjaja: Komik lokal tak kalah menarik
Tak selamanya komik asal Jepang lebih baik dari komik buatan lokal. Paling tidak begitulah pendapat Victor Sandjaja. Vice President Director PT Asuransi Allianz Utama Indonesia ini menilai, komik lokal memiliki ragam cerita yang tak kalah menarik untuk dibaca, khususnya komik yang mengangkat cerita pewayangan. Bahkan, banyak manfaat yang bisa dipetik dari komik wayang, mulai dari sejarah hingga filosofi yang membangun. Ada satu filosofi tentang pekerjaan yang Victor adopsi dari cerita bergambar itu. “Ketika menekuni suatu pekerjaan, kita harus menyenangi pekerjaan itu jika ingin hasilnya bagus,” katanya di sela-sela peluncuran Allianz Tower pada Rabu (18/5) pekan lalu. Penyabet gelar master teknik elektro dari Technische Universitaet Berlin, Jerman, ini tidak hanya gemar membaca komik wayang, tapi juga menjadi kolektor. Saat ini, sudah tak terhitung jumlah komik yang berderet rapi di rak buku dalam salah satu ruangan rumahnya, mulai dari epos Mahabarata, Ramayana, hingga Purwa. “Semua komik karya R.A. Kosasih sudah saya punya, yang belum karya Oerip dan Ardisoma,” ujarnya.