JAKARTA. Guna menghadapi masyarakat ekonomi asean (MEA), PT Victoria Insurance Tbk semakin gencar menambah jaringan kantor cabang. Victoria Insurance berencana menambah tiga kantor cabang terbarunya tahun depan.

Saat ini, Victoria Insurance baru memiliki satu kantor cabang di Jakarta. Loekito Saggitariono, President Director Victoria Insurance menargetkan, penambahan tiga kantor cabang di Surabaya, Bandung dan Bali bisa teralisasi tahun depan. Pembukaan kantor cabang baru dilakukan sebagai bagian rencana perluasan jalur distribusi perusahaan.

Membuka tiga kantor cabang baru, Victoria Insurance menganggarkan belanja modal sebesar Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar. "Kami harus ekspansi kalau tidak maka akan kalah dari perusahaan asuransi asing yang siap garap pasar di Indonesia. Tapi kami upayakan, sekalipun ekspansi likuiditas tetap terjaga," ujar Loekito pada Senin (28/9).

Jika perusahaan tidak segera menambah kantor cabang, Victoria Insurance khawatir pasar asuransi umum bakal dimakan oleh perusahaan asuransi asing. Apalagi kata Loekito, perusahaan asuransi asing lebih kuat secara permodalan dan paling mudah untuk bisa melakukan ekspansi. Jika tidak segera memperluas jalur distribusi, perusahaan asuransi lokal khawatir bukan sebagai pemain utama.

"Nanti kami berdayakan juga jalur keagenan. Tapi nanti secara bertahap. Saat ini kantor cabang dulu ditambah," tandas Loekito.

Lewat penambahan kantor cabang baru, Victoria Insurance akan mengarap nasabah korporasi. Disamping juga memaksimalkan jalur distribusi lewat bankassurance. Victoria Insurance mengandalkan captive market dari Bank Victoria sebanyak 30% dari perolehan premi. Sisanya dari kerjasama 10 bank diantaranya: Bank Windu dan Bank Agris.

Penambahan kantor cabang ini, diharapkan akan mendongkrak perolehan premi perusahaan. Tahun ini, perusahaan menargetkan perolehan premi Rp 40 miliar sampai Rp 50 miliar atau tumbuh 50% dibandingkan pencapaian tahun lalu. Hingga Agustus, perolehan premi perusahaan ini Rp 15 miliar tumbuh sekitar 35% dibandingkan pencapaian tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri