JAKARTA. Di tengah kondisi ekonomi yang lesu, PT Victoria Insurance menargetkan perolehan premi tumbuh tinggi di tahun ini. Perusahaan asuransi ini membidik pasar baru yang selama ini belum digarap. Direktur Utama Victoria Insurance Loekito Saggitariono mengatakan, premi ditargetkan mencapai Rp 120 miliar sampai akhir tahun, atau tumbuh 60% secara tahunan. Agar tercapai, sejumlah strategi telah dipersiapkan. Caranya dengan merilis produk baru yakni produk asuransi kredit. Saat ini proses perizinan sudah diajukan ke meja regulator sehingga bisa mulai dipasarkan di paruh pertama tahun ini.
Potensi di bisnis asuransi kredit ini masih cukup besar untuk bisa digarap Victoria Insurance. Diantaranya didorong oleh upaya penggenjotan kredit terutama di segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM). "Nanti akan coba masuk ke sana dengan menggandeng mitra baru," kata Loekito. Sejalan dengan hal tersebut, perluasan dari sisi jalur penjualan bakal dilakukan. Misalnya dengan menggandeng lembaga keuangan lain untuk menjadi mitra. Sebut saja dari kalangan perbankan yang selama ini belum dioptimalkan. Sejauh ini, Loekito menyebut, jalur broker masih menyumbang porsi paling besar bagi pendapatan premi. Dengan perluasan ini, potensi pasar yang bisa dimasuki Victoria Insurance diharapkan bakal makin luas. Lebih lanjut, produk baru juga diharapkan bisa membantu untuk mendiversifikasi bisnis. Loekito mengakui Victoria Insurance masih punya segmen produk yang masih mendominasi. Hal ini tersebut memberatkan tantangan ditengah kondisi pasar di lini bisnis yang sedang seret. Makanya dengan lebih banyak produk yang bisa dijajakan, Victoria Insurance bisa mengantisipasi dengan menggenjot lini bisnis yang lain.