Video digital untuk promosi pariwisata? Why not?



JAKARTA. Indonesia memiliki segudang tempat tujuan wisata yang menarik. Sayangnya, lokasi tersebut belum dikenal masyarakat luas karena minim promosi. Nah, ada salah satu cara mudah untuk memperkenalkan lokasi wisata tanah air. Salah satunya yakni dengan menggunakan video digital. 

Pelaku ekonomi kreatif video digital Eno Bening menyatakan, video digital dan jejaring sosial memiliki potensi besar untuk memberikan inovasi promosi pariwisata Indonesia. "Setiap video yang diunggah ke jejaring sosial seperti You Tube otomatis akan menjual potensi lingkungan, alam dan apa yang ada wilayah tempat video tersebut diambil," jelas Eno saat mengisi workshop “Garap Ide Digital”, yang diselenggarakan di Comic Cafe, Epicentrum Walk Kuningan, Jakarta.

Dalam workshop yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 itu, Eno menjelaskan, promosi melalui media video digital dan media jejaring sosial membutuhkan trik tersendiri untuk berhasil menarik perhatian. Salah satunya adalah konsistensi serta kreativitas dalam menonjolkan identitas video yang dibuat.


“Media jejaring sosial seperti You Tube dapat menampung jutaan video. Video yang kita buat harus memiliki identitas sehingga dapat menarik perhatian,” sambung Eno.   

Hal tersebut diamini oleh Dennis Adishwara, CEO Layaria yang mengorganisir workshop tersebut. Dia menambahkan, peran aktif pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif video digital. Apalagi, video digital dapat memberi manfaat yang cukup besar dalam peningkatan ekonomi Indonesia.

Menurut Dennis  perkembangan video digital di Indonesia masih dalam tahap awal. “Sejauh ini, perkembangan masih berada pada tahap awal di mana ada semacam sosialisasi bahwa video online ini sangat potensial,” singgung Dennis.  

Video digital, lanjut Dennis, sangat tepat untuk mempromosikan UKM yang memiliki budget tidak banyak dibandingkan merek lainyang sudah mapan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie