KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Sungai Citarum sepanjang 290 kilometer yang melintasi beberapa kabupaten kota di Jawa Barat mendapat predikat buruk sebagai salah satu sungai tercemar dan kotor di dunia. Bahkan, sungai ini terus memberikan ancaman berupa banjir di beberapa tempat. Permasalahan Sungai Citarum seakan tidak pernah selesai selama puluhan tahun. Kejorokan sungai legendaris ini pun kemudian diabadikan oleh seorang pembuat film asal Perancis, Gary A Bencheghib. Melalui akun Facebook-nya "
Make A Change World", Gary mendokumentasikan perjalanannya bersama sang adik, Sam Bencheghib, menyusuri Sungai Citarum yang tercemar menggunakan kayak kreasinya sendiri. Film dokumenter berdurasi pendek tersebut diunggah sekitar lima bulan lalu.
“Saya mengarungi Sungai Citarum menggunakan perahu dari botol plastik. Selama dua minggu saya menyusuri Sungai Citarum dari Majalaya,” kata Gary saat ditemui di hulu Sungai Citarum, Situ Cisanti, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/2). Bule yang sudah 10 tahun menetap di Bali ini merekam banyak faktor yang membuat Sungai Citarum tercemar. Menurut dia, sampah rumah tangga menjadi faktor utama yang terekam dalam videonya. “Saya lihat banyak sekali plastik di atasnya, seperti plastik chips (makanan ringan), kresek, dan botol minum. Selain itu, juga banyak air limbah dan binatang mati,” ungkapnya. Gary menolak bahwa video pendek yang dibuatnya untuk membuat malu negara Indonesia. Maklum saja, hasil rekaman perjalanan Gary tersebut mendapat perhatian dari dunia internasional, khususnya aktivis pencinta lingkungan hidup. “Tidak, saya tidak ingin membuat malu. Indonesia adalah rumah saya. Saya hanya ingin ada perhatian dari pemerintah kepada Sungai Citarum,” ujarnya. Respons pemerintah Niat Gary kesampaian. Pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat langsung bertindak cepat dengan mencanangkan program Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Peresmian program tersebut dilakukan di Kilometer 0 Citarum, Situ Cisanti, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/2). “Kalau semua orang berkumpul, bersama-sama membersihkan Sungai Citarum, saya yakin Indonesia bisa menjadi inspirasi untuk seluruh dunia.Mungkin bisa sampai lima tahun, tapi kalau semua orang bergerak, bisa lebih cepat. Prosesnya memang lama, pelan-pelan tapi pasti bisa bersih,” tuturnya. Gary pun mengapresiasi respons Pemerintah Indonesia yang cepat untuk membersihkan Sungai Citarum pasca-video dokumenternya menjadi viral. Dia pun membandingkan dengan beberapa sungai tercemar lainnya di Amerika Serikat, seperti Sungai Mississippi dan sungai di wilayah Brooklyn, New York. Menurut dia, Pemerintah Amerika Serikat tidak pernah menggubris suara pencinta lingkungan hidup yang mengkritik pencemaran sungai oleh limbah industri. “Saya juga melakukan ekspedisi di sungai-sungai di Amerika Serikat yang kotor, tapi tidak ada sampah karena waste management di sana sudah lebih bagus. Sampah dari rumah tidak perlu bayar, tapi di sana pencemarannya oleh limbah industri,” jelasnya. “Tapi respons di sini lebih cepat, empat bulan sudah ada eksekusi. Kalau di sana (Amerika Serikat) slow respons,” akunya.
Gary pun optimistis gerakan sinergis mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah kabupaten/kota yang dilintasi mampu merehabilitasi Sungai Citarum menjadi lebih baik. “Saya akan kembali lagi untuk memastikan Sungai Citarum bersih,” ucapnya. (Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana) Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, berjudul:
Berkat Video Dokumenter Bule Ini, Pemerintah Tergerak Bersihkan Sungai Citarum Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie