JAKARTA. Pemerintah Vietnam berencana membangun pembangkit listrik entah dengan bahan baku batu bara ataupun gas dari Indonesia. Nah, untuk mewujudkannya, Vietnam membutuhkan pasokan jangka panjang untuk menunjang proyek tersebut. Hal itu ditegaskan Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan, Minggu (26/4) di Jakarta. Pada kunjungannya ke Vietnam, Mari Elka menyaksikan penandatanganan kontrak bisnis batu bara dengan Vietnam yang dilakukan Ketua Komite Kadin untuk Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Juan Gondokusumo. "Mereka sangat mengincar Minyak Bumi dan Gas serta batu bara kita, mereka memerlukannya" ujar Mari. Menurut Mari, pemerintah Vietnam selama ini tak akan pernah mengeluarkan lisensi untuk pembangkit tenaga listrik dari pihak swasta jika tak ada jaminan pasokan gas atau batu bara. "Mereka mau impor asal ada kepastian stok bahan baku untuk proyek tenaga listrik," ujarnya. Ditanya mengenai nilai dari transaksi batu bara yang ditandatangani sewaktu di Vietnam, Mari hanya menggelengkan kepala dan menjawab singkat. "Pokoknya itu kontrak yang long term," tegasnya. Dalam kontrak kerjasama yang diteken tertanggal 24 April tersebut kedua negara juga setuju untuk menyelesaikan nota kesepahaman pada Kerja Sama Energi, Petroleum, dan Penambangan Batu Bara. "Indonesia akan membahas mengenai keinginan Vietnam untuk melakukan kerjasama antara Petrovietnam dan Pertamina dalam pasokan gas dari Natuna D-Alfa dan eksplorasi perminyakan di Indonesia," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Vietnam Incar Batu Bara Indonesia untuk Pembangkit Listrik
JAKARTA. Pemerintah Vietnam berencana membangun pembangkit listrik entah dengan bahan baku batu bara ataupun gas dari Indonesia. Nah, untuk mewujudkannya, Vietnam membutuhkan pasokan jangka panjang untuk menunjang proyek tersebut. Hal itu ditegaskan Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan, Minggu (26/4) di Jakarta. Pada kunjungannya ke Vietnam, Mari Elka menyaksikan penandatanganan kontrak bisnis batu bara dengan Vietnam yang dilakukan Ketua Komite Kadin untuk Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Juan Gondokusumo. "Mereka sangat mengincar Minyak Bumi dan Gas serta batu bara kita, mereka memerlukannya" ujar Mari. Menurut Mari, pemerintah Vietnam selama ini tak akan pernah mengeluarkan lisensi untuk pembangkit tenaga listrik dari pihak swasta jika tak ada jaminan pasokan gas atau batu bara. "Mereka mau impor asal ada kepastian stok bahan baku untuk proyek tenaga listrik," ujarnya. Ditanya mengenai nilai dari transaksi batu bara yang ditandatangani sewaktu di Vietnam, Mari hanya menggelengkan kepala dan menjawab singkat. "Pokoknya itu kontrak yang long term," tegasnya. Dalam kontrak kerjasama yang diteken tertanggal 24 April tersebut kedua negara juga setuju untuk menyelesaikan nota kesepahaman pada Kerja Sama Energi, Petroleum, dan Penambangan Batu Bara. "Indonesia akan membahas mengenai keinginan Vietnam untuk melakukan kerjasama antara Petrovietnam dan Pertamina dalam pasokan gas dari Natuna D-Alfa dan eksplorasi perminyakan di Indonesia," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News