KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam akan menghadapi kesulitan mengamankan pasokan bahan bakar, menteri industri dan perdagangan mengatakan pada hari Sabtu, ketika pihak berwenang berjuang untuk mencegah krisis pasokan bahan bakar.

Ratusan pompa bensin di kota-kota terbesar Vietnam telah menutup atau membatasi penjualan dalam beberapa pekan terakhir, dengan alasan kesulitan keuangan dan pasokan domestik yang ketat.

"Pasokan global semakin ketat karena negara-negara bergegas untuk membeli menjelang pengurangan produksi OPEC+ dan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia," kata Nguyen Hong Dien kepada parlemen.

Dien mengatakan kenaikan dolar membuat impor bahan bakar lebih mahal, menambah kesulitan yang dihadapi importir. Mata uang dong Vietnam telah kehilangan 8 persen terhadap dolar tahun ini. Dia mengatakan beberapa importir BBM juga kesulitan mengakses pinjaman bank untuk membayar impor mereka karena tidak memenuhi persyaratan bank.

Baca Juga: UOB Telah Rampungkan Akuisisi Aset Citigroup di Malaysia dan Thailand

Bank sentral Vietnam mengadakan pertemuan darurat minggu ini dengan bank komersial untuk membahas likuiditas dalam sistem karena pemberi pinjaman menghadapi tekanan dari pengetatan kondisi kredit dan suku bunga yang lebih tinggi.

"Gangguan sebagian bahan bakar di pasar lokal mengancam akan berlanjut setidaknya sampai 11 November ketika kementerian keuangan menyesuaikan biaya untuk importir bahan bakar," kata Dien.

Dia mengatakan dua kilang Vietnam, dengan kapasitas gabungan 330.000 barel per hari, memasok 70 persen hingga 80 persen kebutuhan bahan bakar negara itu, tetapi mereka juga bergantung pada minyak mentah impor.

Vietnam pada hari Rabu mendesak perusahaan perdagangan bahan bakar terbesarnya untuk melepaskan saham untuk meredakan kekhawatiran tentang krisis pasokan bahan bakar.

Editor: Handoyo