Vietnam Menghadapi Tantangan Eksternal untuk Mencapai Pertumbuhan 10% pada 2026



KONTAN.CO.ID - HANOI. Pejabat senior Bank Negara Vietnam mengungkapkan, tarif dan kebijakan moneter di negara lain akan mempersulit bank sentral Vietnam untuk menetapkan kebijakan yang tepat dan mencapai target pertumbuhan ekonomi lebih dari 10% tahun depan.

Hal ini bertentangan dengan pernyataan Pemerintah Vietnam yang menyatakan bahwa Vietnam berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih dari 8% dan berencana menargetkan pertumbuhan 10% tahun depan.

"Sejak awal tahun 2025, perkembangan pasar global yang rumit dan tidak dapat diprediksi, seperti kebijakan moneter The Fed yang tidak dapat diprediksi dan kebijakan tarif pemerintah AS, telah mempengaruhi perekonomian, pasar valuta asing, dan nilai tukar," kata Pham Chi Quang, kepala Departemen Kebijakan Moneter Bank Negara Vietnam (SBV), dalam konferensi pers triwulanan seperti dilansir Reuters, Senin (29/12/2025).


Baca Juga: Vingroup Vietnam Akan Menarik Investasinya pada Proyek Kereta Cepat Utara-Selatan

Quang mengatakan fokus tahun depan adalah mengelola kebijakan moneter secara fleksibel, berkoordinasi dengan kebijakan fiskal, untuk menjaga stabilitas makroekonomi, mengendalikan inflasi, dan mendukung pertumbuhan.

Wakil Gubernur Bank Sentral Vietnam (SBV), Pham Thanh Ha, mengatakan dalam konferensi pers bahwa hingga Desember 2024, pertumbuhan kredit naik 19,41% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan ekonomi negara sangat bergantung pada pertumbuhan kredit.

Baca Juga: Surplus Dagang Vietnam dengan AS Cetak Rekor saat Ekspor Melonjak Meski Dikenai Tarif

"Pertumbuhan kredit telah secara aktif berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, yang diperkirakan akan berada di atas 8% tahun ini dan di atas 10% untuk tahun depan," kata Ha.

Selanjutnya: Divestasi Berlanjut, Chengdong Corporation Jual 3,71 Miliar Saham BUMI

Menarik Dibaca: Banyak Kasus Perundungan, Ini Dampak Psikologis Bullying