Vietnam perketat pembatasan COVID-19, panic buying landa Ho Chi Minh City



KONTAN.CO.ID - HANOI. Pembatasan pergerakan yang lebih ketat memicu panic buying di pusat ekonomi Vietnam, Ho Chi Minh City pada Rabu (7 Juli), yang merupakan pusat penyebaran wabah virus corona.

Rak-rak di supermarket kosong sejak Selasa (6 Juli) malam, menurut warga, sebagai persiapan untuk tindakan yang lebih ketat, menyusul kasus harian virus corona di Vietnam yang menembus angka 1.000 untuk pertama kalinya.

"Mereka telah membeli semuanya, dan sekarang saya tidak bisa membeli makanan untuk anak-anak saya, bahkan telur pun tidak," kata seorang warga yang meminta untuk ditulis dengan satu nama, Huong, kepada Reuters.


Sementara warga lainnya Truong Thi Ngoc mengatakan, pasar tradisional tutup dan sulit mencari bahan makanan. "Banyak rak yang benar-benar kosong, dan saya sangat khawatir dengan situasinya," ujar dia kepada Reuters.

Sebelumnya, Vietnam dengan cepat mengatasi sebagian besar wabah virus corona. Tetapi, yang sekarang terjadi telah berlangsung lebih dari dua bulan terakhir. 

Baca Juga: Vietnam berencana tunda SEA Games hingga tahun depan

Ho Chi Minh City mencatat 617 dari 677 kasus baru di Vietnam yang dilaporkan pada Rabu sore.

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh menugaskan dua deputi untuk menangani wabah di Ho Chi Minh City, termasuk Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Vu Duc Dam.

Pada Selasa, Chinh menyatakan, perlu untuk mengutamakan kehidupan masyarakat, tetapi mungkin ada beberapa gangguan ekonomi.

Sedang Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan, para pelancong dari kota berpenduduk 9 juta orang itu akan menjalani tes dan karantina selama seminggu di tempat tujuan mereka.

Kebijakan itu terbit sehari setelah puluhan penerbangan ditangguhkan untuk mengendalikan penyebaran virus corona di Ho Chi Minh City.

Selanjutnya: Vietnam berlakukan tindakan jarak sosial selama dua minggu di Ho Chi Minh

Editor: S.S. Kurniawan