JAKARTA. Otoritas Safeguard Vietnam, Vietnam Competition Authority (Trade Remedies Board) memulai penyelidikan safeguard terhadap minyak sayur dari Indonesia pada 11 Januari 2013 lalu. Minyak sayur atau
vegetable oil yang terkena penyelidikan safeguard tersebut adalah yang bernomor HS 1507.90.90, 1511.90.91, 1511.90.92 dan 1511.90.99. Ernawati, Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan asosiasi dan beberapa perusahaan yang melakukan ekspor produk vegetable oil ke Vietnam.
Namun sayangnya, kata Ernawati, Vietnam Competition Authority belum memberitahukan perihakl safeguard tersebut kepada Pemerintah Indonesia baik di pusat maupun di KBRI Hanoi. “Pemerintah Indonesia telah menyampaikan protes kepada Vietnam Competition Authority terkait hal ini, karena dalam penyelidikan ini perusahaan eksportir Indonesia harus menyampaikan jawaban kuesioner,” tegas Ernawati dalam siaran persnya hari ini (8/2). Sedianya, jawaban dari pertanyaan otoritas safeguard Vietnam itu disampaikan 25 Januari 2013. Namun, karena ada protes dari Indonesia, Vietnam Competition Authority memberikan perpanjangan hingga 17 Februari 2013. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan perusahaan adalah, mempersiapkan jawaban kuesioner serta menyampaikan dokumen yang diminta secara tepat waktu. Perlu diketahui, Vietnam merupakan satu dari 20 besar pangsa pasar ekspor minyak sayur dari Indonesia. Indonesia dan Malaysia saat ini menjadi penguasa pangsa pasar minyak sayur di Vietnam
Menurut data BPS, ekspor vegetable oil Indonesia ke Vietnam mengalami fluktuasi dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2008, ekspor naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu US$ 101 juta atau 94.000 ton. Pada tahun 2010, eskpor turun drastis menjadi US$ 15 juta atau 18.000 ton saja. Namun di 2012 terjadi kenaikan hingga US$ 58 juta atau 55.000 ton pada tahun 2011. Pada periode Januari-Oktober 2011, ekspor vegetable oil Indonesia ke Vietnam hanya US$ 32 juta dan naik signifikan pada periode yang sama tahun 2012 yaitu sebesar US$ 113 juta. Dari segi kuantitas juga mengalami peningkatan yaitu periode Januari-Oktober 2011 sebesar 29,3 juta ton dan meningkat di periode yang sama pada tahun 2012 yaitu sebesar 111,4 juta ton. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri