VinFast Kirim 1.879 Unit Kendaraan SUV Gelombang Kedua ke Amerika Utara



KONTAN.CO.ID - HANOI. Produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast, menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan 1.879 unit kendaraan sport utility vehicle (SUV) VF 8 jarak jauh gelombang kedua ke Amerika Utara. Pengiriman kendaraan ini seiring dengan upaya perusahaan ini untuk memperluas pasar di luar negeri.

Seperti dilansir Reuters pada Senin (17/4), VinFast sebuah perusahaan yang didukung oleh konglomerat terbesar di Vietnam, Vingroup JSC, pada bulan November 20222 mengirimkan 999 SUV VF8 ke California.

Setelah perjalanan laut selama 20 hari, sebanyak 1.098 mobil dari batch baru ini akan mendarat di California, sementara sisanya akan dikirim ke Kanada. Pengiriman akan dimulai pada bulan Mei untuk pasar Amerika Serikat dan Juni untuk pelanggan di Kanada.


Saat ini, VinFast menawarkan harga sewa bulanan sebesar US$ 399 untuk model VF 8 City Edition untuk disewa selama 24 bulan.

Baca Juga: Konglomerat Terbesar Vietnam, Vingroup Bakal Jual Saham Bisnis Pusat Perbelanjaannya

VinFast yang mulai beroperasi pada tahun 2019 ini berencana untuk berekspansi di pasar Amerika Serikat, di mana mereka mengatakan akan membangun pabrik produksi di North Carolina yang diharapkan akan dibuka pada tahun 2025.

Dalam pernyataan hari Senin, perusahaan mengatakan akan mengekspor 700 unit kendaraan VF 8 ke Eropa pada pertengahan Juli tahun ini dan juga akan segera membuka pemesanan global untuk dua model baru.

Produsen mobil ini telah mengirimkan 865 unit VF 8 di dalam negeri pada kuartal pertama dan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 250.000 unit. VinFast mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan 55.000 pesanan secara global pada Desember tahun lalu, di mana 12.000 di antaranya berasal dari pasar di Amerika Serikat.

Tahun lalu, VinFast mengajukan penawaran umum perdana di Amerika Serikat untuk terdaftar di Nasdaq untuk mendanai ekspansinya. Perusahaan ini membukukan kerugian sebesar US$ 2,1 miliar pada tahun 2022 dengan pendapatan sebesar US$ 634 juta.

Editor: Anna Suci Perwitasari