KONTAN.CO.ID - MOJOKERTO. Produsen pipa PVC Vinilon Group menggandeng SUN Energy memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di dua pabriknya yang berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat dan Mojokerto, Jawa Timur. Selain untuk mengikis emisi gas rumah kaca (GRK), pemasangan surya atap ini juga untuk meningkatkan keandalan listrik di fasilitas produksinya. Total kapasitas surya atap yang terpasang 1,4 MWp yang mampu menghasilkan 1.871.593 kWh estimasi energi hijau per tahun dan mampu mereduksi 1.684 ton estimasi emisi karbon per tahun.
Factory Manager Vinilon Jaya Sakti, Antonius Prakosa menjelaskan, pemanfaatan
solar panel sejalan dengan anjuran pemerintah agar industri beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan.
“Terpikir menggunakan
solar panel sudah dilaksanakan
top management Vinilon dari 2022. Namun proses perencanaan, survei, pengadaan barang, izin, dan instalasi memang cukup memakan waktu,” ujarnya di Pabrik Vinilon Mojokerto, Senin (3/7).
Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Bakal Memasang Sejumlah PLTS Atap pada Tahun Ini Maka itu, Vinilon bersama dengan SUN Energy baru mulai bisa melakukan instalasi di awal tahun ini, di mana telah selesai pada kuartal I 2023. Nantinya listrik hijau ini akan digunakan untuk mesin produksi, mesin penunjang, dan operasional kantor. Anto mengakui, pemanfaatan surya atap ini akan memberikan efek positif pada operasional Vinilon Group secara umum di mana dapat terjadi efisiensi energi hingga 15% atau sesuai dengan kapasitas PLTS Atap yang dapat dipasang. Ke depannya jika regulasi pembatasan pemasangan PLTS Atap sudah lebih jelas dan penggunaannya semakin masif, Vinilon Group berencana menambah kapasitas pemasangan energi surya. Upaya ini sejalan dengan rencananya melakukan ekspansi pabrik. “Saat ini kami terbatas karena regulasi pemasangan maksimal 15% dari kapasitas listrik PLN yang terpasang. Sesuai dengan peta jalan, perusahaan akan memperbesar (pemanfaatan PLTS) karena di tahun depan Vinilon akan memperbesar area produksinya,” tandasnya. Anto mengklaim, Vinilon Group sebagai perusahaan pipa pertama yang memanfaatkan PLTS sebagai salah satu sumber energinya.
Project Manager SUN Energy, Yurnalis menjelaskan, Vinilon menunjuk SUN Energy sebagai partner sehingga proyek ini tanpa investasi. “Jadi Vinilon tidak mengeluarkan uang sepeserpun di awal, tetapi listrik yang dihasilkan dari PLTS tersebut dibayar setiap bulannya ke SUN Energy. Nantinya setelah masa kontrak 25 tahun berakhir, aset PLTS Atap akan jadi milik Vinilon,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. Yurnalis mengemukakan pemasangan PLTS Atap di Vinilon Group menghadapi beberapa tantangan karena regulasi yang sering berubah. Dia bercerita, proses pemasangan sejatinya sudah rampung di Februari 2023, namun hingga kini atau sudah empat bulan berselang, izin operasi dari PLN belum kunjung keluar. Padahal berdasarkan Permen ESDM No 26 Tahun 2021 tentang PLTS Atap, proses permohonan hingga mendapatkan izin sudah dipangkas menjadi 5 hari kerja dari sebelumnya 15 hari kerja.
Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Raih Penghargaan Manajemen Energi Tingkat Dunia “Tetapi dari sisi PLN ada kendala teknis sehingga sampai saat ini, 4 bulan masih saja menunggu,” ujarnya. Yurnalis mengungkapkan, dalam waktu dekat izin tersebut akan didapatkan karena sudah dapat persetujuan dari PT PLN.
Deputy CEO SUN Energy, Dion Jefferson mengapresiasi komitmen dan kepercayaan Vinilon Group terhadap SUN Energy untuk mengelola sistem energi surya sebagai inisiatif keberlanjutan di kedua pabriknya dalam mendukung produksi pipa di Indonesia.
“Vinilon menjadi produsen pipa pertama yang mulai memanfaatkan sistem energi surya, hal ini menjadikan kami semakin optimistis mengembangkan sistem energi surya di Indonesia khususnya sektor industri dan komersial,” ujarnya dalam keterangan resmi. Asal tahu saja, proses produksi ramah lingkungan yang dilakukan oleh para pelaku industri telah mengambil peran dalam mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Terbukti berdasarkan data Kementerian ESDM terjadi peningkatan jumlah pengguna PLTS yang berjumlah 7.075 pelanggan per bulan Mei 2023 yang berasal dari lintas sektor. Peningkatan tersebut juga terlihat dari pertumbuhan jumlah pelanggan dan jenis pelanggan dari SUN Energy. Dion bilang, dengan semakin beragamnya jenis pelanggan akan menunjukkan bahwa sistem energi surya mampu menjadi sumber energi yang
reliabel dan efisien untuk kegiatan operasional industri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi