KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Masalah tumpukan sampah yang viral di Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sorotan dari Pemerintah Pusat. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang sudah tidak lagi mampu menampung beban sampah harian yang melonjak. Menteri PU, Dody Hanggodo mengungkapkan, volume sampah di Tangsel saat ini telah melampaui 1.000 ton per hari. Padahal, kapasitas TPA Cipeucang yang tersedia sudah dalam kondisi penuh sesak.
“Tangsel itu kan tempat buang sampahnya (TPA) sudah penuh,” ujarnya dalam media briefing di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Baca Juga: Sumatera Rentan Bencana Akibat Perubahan Iklim Hingga 2040 Dody menjelaskan, skema pengelolaan sampah eksisting seperti Tempat Pengolahan Sampah
Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang dibangun Kementerian PU tidak lagi memadai. Dia bilang, fasilitas tersebut hanya dirancang untuk pengolahan skala kecil di bawah 500 ton, sehingga kewalahan menghadapi "ledakan" sampah Tangsel. Sebagai solusi jangka panjang, Dody menilai Tangsel memerlukan pengolahan sampah yang lebih terintegrasi, yakni melalui teknologi pengolahan sampah menjadi energi atau
waste to energy (WtE). “Supaya efektif dibakar dan dijadikan (energi) listrik sehingga efektif dan efisien,” jelasnya. Hanya saja, ia mengakui pengembangan WtE masih terkendala 'tarik ulur' soal besaran subsidi listrik yang diberikan pemerintah. Dody menyatakan, Presiden Prabowo Subianto sendiri sejatinya telah memperkuat landasan hukum melalui Perpres Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Menjadi Energi Terbarukan. Untuk itu, Ia menegaskan, kini tinggal aspek pelaksanaan di lapangan yang perlu dikebut. Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana membeberkan angka antara produksi dan kapasitas tampung TPA Cipeucang. “Kapasitas tampung TPA Cipeucang hanya maksimal 400 ton per hari, padahal produksinya minimal 800 ton sampai di atas 1.000 ton,” ungkap Dewi di lokasi yang sama. Dewi menjelaskan, penutupan sementara TPA Cipeucang saat ini dilakukan karena Pemkot Tangsel tengah menyiapkan pembangunan
landfill baru serta penataan terasering untuk mencegah longsor sampah. Dewi menambahkan, guna mengatasi masalah ini secara sistemik, Pemkot Tangsel kini telah diusulkan masuk ke dalam program
waste to energy (WtE) tahap III. “Saat ini sudah masuk ke dalam WtE yang tahap III. Masih dalam tahap evaluasi, termasuk untuk menentukan titik lokasi proyeknya,” pungkasnya.
Baca Juga: Purbaya Klaim Belanja K/L Sudah Mulai Akselerasi pada Akhir Tahun 2025 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News