Virus Corona ganggu ritme kerja aset MEDC di Thailand, produksi turun?



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P), anak usaha PT Medco Energy InternasionalTbk (MEDC) menyatakan bahwa virus corona telah menganggu ritme kerja aset MEDCO di Thailand. Meski demikian, produksi di Thailand sampai saat ini masih berjalan dengan normal.

Seperti diketahui, MEDC memiliki proyek pengembangan Fase 4B pada konsesi Bualuang di Thailand yang pada Desember 2019 lalu baru saja mengalirkan minyak. 

Baca Juga: Penyebaran virus corona picu kegelisahan IPO di Amerika Serikat


Proyek ini berlokasi di Teluk Thailand dan terdiri dari struktur platform wellhead new bridge-linked terbaru bersama dengan penguatan struktur ekstensi ke platform yang ada.

Tingkat produksi awal sebesar 12.900 bopd telah melampaui harapan dan dengan selesainya program pengeboran pada pertengahan 2020, produksi lapangan diperkirakan akan mencapai puncak lebih dari 14.000 bopd.

Ronald Gunawan Direktur Utama Medco E&P Indonesia menerangkan bahwa saat ini pemerintah Thailand membuat standar prosedur bagi pekerja yang dari luar negeri termasuk dari China untuk di karantina 14 hari. 

Baca Juga: Harga minyak tergelincir 2% setelah Rusia belum sepakat pangkas produksi

"Sudah pasti terganggu yang di Thailand, karena ada karantina itu, kami punya proyek disana," imbuh dia saat bertemu wartawan, Jumat (6/3).

Ronald bilang bahwa di rig lepas pantai prosedur untuk kesehatan sangat ketat. Apalagi, jika terindikasi menjangkit corona, maka bila dibiarkan akan berbahaya menular ke pekerja di rig.

Dia menjelaskan jika akibat virus Covid-19 atau corona ini terus menyebar maka pada semester I-2020 ini akan menggangu produksi dan akan menekan harga. "Kalau orang tidak lagi bepergian, permintaan menurun, harga pasti turun," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini