Virus corona jadi kambing hitam naiknya harga gula



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menyampaikan, bahwa naikanya harga gula pasir dipasaran karena imbas dari wabah virus korona (Covid-19).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemdag), Suhanto berkilah, akibat mewabahnya virus korona itu, menjadikan beberapa pihak menahan pasokan gula yang dimiliki.

"Isu corona itu mempengaruhi bukan hanya gula tetapi juga bawang putih, sehingga pihak-pihak tidak bertanggung jawab menahan pasokan," ujar Suhanto, Kamis (4/3).


Menurut Suhanto, stok gula di akhir tahun sekitar 490.000 ton. Angka ini seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi hingga Februari 2019. Karena itulah, Kemendag pun meminta importir untuk mengeluarkan pasokan yang dimiliki.

Baca Juga: Wah, Kementerian Perdagangan (Kemdag) Buka Lagi Keran Impor Gula

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan pun, Kemendag menemukan bahwa penimbunan stok gula itu akibat kekhawatiran adanya larangan impor akibat virus corona. Padahal, impor tetap berjalan, kecuali untuk hewan hidup.

Mengacu data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga rata-rata gula hingga Rabu (4/3) sudah mencapai Rp 15.350 per kg. Harga ini di atas harga acuan penjualan di tingkat konsumen yang sebesar Rp 12.500 per kg.hidup.

Baca Juga: Edan, harga gula eceran di tingkat konsumen sudah naik 15% dari harga patokan

Suhanto mengakui, produksi gula tahun ini masih belum mencukupi kebutuhan karena pengaruh kemarau berkepanjangan di 2019. Karena itu, pemerintah pun sudah memutuskan untuk mengimpor raw sugar sebesar 438.802 ton untuk diolah menjadi gula konsumsi.

Impor tersebut diharapkan bisa memenuhi pasar hingga musim giling gula di tahun ini bisa berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Pratama Guitarra