Virus corona kian ganas, jumlah kematian di AS capai 19



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Jumlah korban tewas akibat virus corona di Amerika Serikat bertambah setelah dua orang di negara bagian Washington meninggal. Pejabat kesehatan setempat mengatakan, secara nasional, jumlah korban tewas di AS mencapai 19.

Sementara jumlah kasus yang dikonfirmasi di New York naik menjadi 89. Ketakutan wabah ini meluas bertambah setelah sebuah kapal pesiar yang terdampar di luar San Francisco memiliki penumpang yang terinfeksi virus corona. 

Kini, lebih dari setengah dari semua negara bagian AS telah melaporkan kasus virus corona, yang berasal dari China tahun lalu dan menyebabkan penyakit pernapasan yang mematikan, COVID-19. 


Ketika wabah kian menyebar, kehidupan sehari-hari menjadi semakin terganggu, dengan konser dan konferensi dibatalkan dan universitas menyuruh siswa untuk tinggal di rumah dan mengambil kelas online.

Baca Juga: Dihadiri Donald Trump dan Mike Pence, seorang peserta konferensi CPAC positif corona

Penyelenggara Conservative Political Action Conference (CPAC), pertemuan tahunan tingkat tinggi yang berlangsung di Maryland bulan lalu, mengatakan pada Sabtu (7/3) waktu setempat, salah satu peserta mereka telah dites positif terkena virus setelah terpapar sebelum acara. 

Orang itu tidak memiliki interaksi dengan Presiden Donald Trump atau Wakil Presiden Mike Pence, yang juga hadir.

Dua kematian terbaru di AS terjadi di King County di Washington, daerah yang paling parah terkena di Negeri Paman Sam setelah virus itu menyebar di antara penduduk di sebuah fasilitas perawatan di pinggiran Seattle Kirkland. Kematian pertama di Pantai Timur diumumkan Jumat malam, dengan dua orang meninggal di Florida.

Di New York, jumlah kasus yang dikonfirmasi naik 13 pada Sabtu lalu menjadi 89 orang di seluruh negara bagian, kata Gubernur Andrew Cuomo. Dia juga mengeluarkan deklarasi darurat.

"Ini memungkinkan pembelian yang dipercepat dan perekrutan yang dipercepat, yang merupakan apa yang kita butuhkan saat ini," kata Cuomo dalam konferensi pers.

Editor: Anna Suci Perwitasari