KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kementerian Pendidikan China mengumumkan penundaan awal masuk sekolah untuk semester musim semi 2020 karena wabah virus corona baru. Kementerian Pendidikan China tidak memberikan tanggal pembukaan yang pasti untuk semester di perguruan tinggi dan universitas. Tetapi hanya mengindikasikan bahwa keputusan tersebut tergantung pada daerah setempat.
Baca Juga: Larangan berpergian akibat virus corona, sejumlah maskapai batalkan rute ke China Seperti dikutip
Xinhua, Kementerian Pendidikan China juga meminta perguruan tinggi dan universitas di bawah kementerian atau departemen pemerintah pusat yang lain juga menunda awal masuk semester sekolah. Tanggal pembukaan semester baru untuk universitas dan perguruan tinggi di bawah pemerintah daerah, sekolah menengah dan dasar, serta taman kanak-kanak, harus diputuskan oleh otoritas pendidikan setempat. Kementerian memperingatkan bahwa siswa yang telah meninggalkan kampus untuk liburan Festival Musim Semi tidak boleh kembali tanpa persetujuan sebelum semester baru. "Semua sekolah harus membimbing siswa untuk tinggal di rumah, menghindari pertemuan dan kegiatan massal selama liburan musim dingin," demikian surat edaran Kementerian Pendidikan China. Pemerintah China juga meminta sekolah untuk menjaga siswa yang tinggal di kampus agar jauh tidak terinfeksi virus corona.
Kementerian juga mendesak sekolah untuk menyusun rencana pencegahan dan pengendalian epidemi dan merombak kampus untuk mempersiapkan semester baru. Di China, sebagian besar sekolah mengalami dua kali istirahat dalam setahun. Liburan musim dingin, kira-kira satu bulan, biasanya datang sekitar saat Festival Musim Semi, atau Tahun Baru Imlek Cina, yang memungkinkan siswa untuk pulang ke rumah untuk festival terpenting bagi orang Cina. Untuk mengendalikan wabah virus corona baru, pemerintah Cina telah memperpanjang liburan Festival Musim Semi selama tujuh hari, yang dijadwalkan berakhir pada 30 Januari hingga 2 Februari.
Baca Juga: Sri Mulyani: Wabah virus corona hapus optimisme perbaikan ekonomi global di 2020 Editor: Khomarul Hidayat