KONTAN.CO.ID - DW. Orang Jerman sering disebut-sebut sebagai "Raja Uang Tunaiā, karena kebiasaan membayar segala hal dengan uang tunai saat berbelanja. Ini memang hal yang tidak lumrah lagi di kalangan negara-negara industri. Tapi ada banyak alasan mengapa orang Jerman segan membayar dengan kartu, apalagi membayar lewat smartphone di kasir. Bahkan masih banyak toko dan restoran yang menolak pembayaran dengan kartu. Tetapi sekarang, situasinya mulai berubah, apalagi setelah wabah corona meluas dan orang-orang cemas tertular Covid-19. Untuk menghindari kontak dekat saat membayar dengan uang tunai dan kemungkinan menerima kembalian uang, makin banyak orang yang menggunakan pembayaran dengan kartu atau lewat aplikasi langsung dari smartphone. Selain itu, pembelian online juga makin marak untuk barang-barang rumah tangga, yang biasanya bisa dibeli di supermarket. Dengan penerapan lockdown dan pembatasan kegiatan, makin banyak orang juga memesan makanan secara online. Perubahan ini tampaknya akan tetap dipertahankan setelah pandemi berlalu.
Virus Corona Mengubah Kebiasaan Orang Jerman Membayar dengan Uang Tunai
KONTAN.CO.ID - DW. Orang Jerman sering disebut-sebut sebagai "Raja Uang Tunaiā, karena kebiasaan membayar segala hal dengan uang tunai saat berbelanja. Ini memang hal yang tidak lumrah lagi di kalangan negara-negara industri. Tapi ada banyak alasan mengapa orang Jerman segan membayar dengan kartu, apalagi membayar lewat smartphone di kasir. Bahkan masih banyak toko dan restoran yang menolak pembayaran dengan kartu. Tetapi sekarang, situasinya mulai berubah, apalagi setelah wabah corona meluas dan orang-orang cemas tertular Covid-19. Untuk menghindari kontak dekat saat membayar dengan uang tunai dan kemungkinan menerima kembalian uang, makin banyak orang yang menggunakan pembayaran dengan kartu atau lewat aplikasi langsung dari smartphone. Selain itu, pembelian online juga makin marak untuk barang-barang rumah tangga, yang biasanya bisa dibeli di supermarket. Dengan penerapan lockdown dan pembatasan kegiatan, makin banyak orang juga memesan makanan secara online. Perubahan ini tampaknya akan tetap dipertahankan setelah pandemi berlalu.