KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona memberikan efek domino terhadap berbagai komoditas, termasuk minyak jenis West Texas Intermediate (WTI). Sepanjang tahun berjalan, minyak WTI telah anjlok 34,05% dari US$ 61,06 per barel pada akhir tahun menjadi US$ 40,27 per barel pada akhir Juli kemarin. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan penurunan harga minyak tidak terlepas dari penurunan permintaan seiring banyak negara yang melakukan lockdown pada Maret-April. Keadaan semakin parah ketika terjadi perang harga antara produsen minyak yang sempat membuat harga minyak menyentuh minus US$ 40 per barel dan bertahan di level psikologis US$ 20 per barel hingga akhir semester satu. Beruntung, memasuki paruh kedua tahun ini, harga minyak WTI mulai membaik. Merujuk Bloomberg, harga minyak WTI menguat 2,55% dalam sebulan terakhir.
Virus corona menyebar, harga minyak masih akan melandai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona memberikan efek domino terhadap berbagai komoditas, termasuk minyak jenis West Texas Intermediate (WTI). Sepanjang tahun berjalan, minyak WTI telah anjlok 34,05% dari US$ 61,06 per barel pada akhir tahun menjadi US$ 40,27 per barel pada akhir Juli kemarin. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan penurunan harga minyak tidak terlepas dari penurunan permintaan seiring banyak negara yang melakukan lockdown pada Maret-April. Keadaan semakin parah ketika terjadi perang harga antara produsen minyak yang sempat membuat harga minyak menyentuh minus US$ 40 per barel dan bertahan di level psikologis US$ 20 per barel hingga akhir semester satu. Beruntung, memasuki paruh kedua tahun ini, harga minyak WTI mulai membaik. Merujuk Bloomberg, harga minyak WTI menguat 2,55% dalam sebulan terakhir.