KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) menuai dampak positif dari persebaran virus corona di Indonesia. Direktur Utama ITIC Djonny Saksono mengungkapkan, sejak virus corona merebak di Indonesia, permintaan tembakau iris Indonesia Tobacco dari pasar lokal justru meningkat 20%-25% dibanding kondisi normal. Menurut Djonny, merebaknya virus corona membuat perekonomian melambat sehingga berpengaruh ke pendapatan masyarakat, terutama yang berada di tingkat ekonomi lemah. "Hal ini diperparah dengan harga-harga rokok yang sudah naik banyak. Jadi, konsumen harus turun kelas dengan beralih ke produk rokok maupun tembakau yang murah," tutur Djonny saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (27/3). Baca Juga: Indonesian Tobacco (ITIC) siapkan belanja modal untuk beli bahan baku tembakau
Virus corona mewabah, Indonesian Tobacco catatkan kenaikan permintaan 20%-25%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen tembakau iris PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) menuai dampak positif dari persebaran virus corona di Indonesia. Direktur Utama ITIC Djonny Saksono mengungkapkan, sejak virus corona merebak di Indonesia, permintaan tembakau iris Indonesia Tobacco dari pasar lokal justru meningkat 20%-25% dibanding kondisi normal. Menurut Djonny, merebaknya virus corona membuat perekonomian melambat sehingga berpengaruh ke pendapatan masyarakat, terutama yang berada di tingkat ekonomi lemah. "Hal ini diperparah dengan harga-harga rokok yang sudah naik banyak. Jadi, konsumen harus turun kelas dengan beralih ke produk rokok maupun tembakau yang murah," tutur Djonny saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (27/3). Baca Juga: Indonesian Tobacco (ITIC) siapkan belanja modal untuk beli bahan baku tembakau