MOMSMONEY.ID - Australia mengonfirmasi kasus infeksi virus flu burung atau avian influenza A (H5N1) pada manusia pada 22 Mei lalu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, ini merupakan infeksi pertama yang disebabkan oleh virus flu burung atau avian influenza A (H5N1) pada manusia yang terdeteksi di Australia. "Meskipun sumber paparan virus pada kasus ini belum diketahui, kemungkinan besar paparan terjadi di India," sebut WHO dalam pernyataan tertulis, dikutip Senin (10/6).
India menjadi tempat kasus virus flu burung berpindah-pindah, dan virus jenis A (H5N1) pernah terdeteksi pada burung di masa lalu. Menurut International Health Regulations (IHR), infeksi pada manusia yang disebabkan oleh virus subtipe novel influenza A merupakan peristiwa yang berpotensi menimbulkan dampak kesehatan masyarakat yang tinggi.
Baca Juga: Dari Romance sampai Thriller, Saksikan 7 Tontonan Spanyol Populer Ini di Netflix Hanya, berdasarkan informasi yang tersedia, WHO menilai, risiko virus tersebut terhadap masyarakat saat ini tergolong rendah. Kasus di Australia terjadi pada seorang anak perempuan berusia 2,5 tahun tanpa penyakit penyerta. Dia memiliki riwayat perjalanan ke Kolkata, India, pada 12 hingga 29 Februari 2024. Dia kembali ke Australia pada 1 Maret 2024. Sekembalinya ke Australia, anak tersebut dibawa ke sebuah rumahsakit di Victoria pada 2 Maret 2024, di mana ia menerima perawatan medis dan dirawat pada hari yang sama. Pada 4 Maret, pasien dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit rujukan di Melbourne, Victoria, karena gejalanya yang memburuk, untuk jangka waktu satu minggu.
Baca Juga: Terlalu Sering Main Sosmed Bisa Perburuk Anxiety, Simak 3 Trigger Anxiety Lainnya Pasien dipulangkan dari rumahsakit setelah dirawat selama 2,5 minggu. Tapi, hasil usap nasofaring dan aspirasi endotrakeal yang diambil pada 6 dan 7 Maret, masing-masing menyatakan positif avian influenza A
Meski begitu, tidak ada kontak keluarga dekat dari kasus tersebut di Australia atau India yang menunjukkan gejala per 22 Mei 2024. Sebelumnya, WHO pada Rabu (5/6) mengonfirmasi kematian seorang pasien yang disebabkan oleh kasus pertama infeksi virus flu burung atau avian influenza pada manusia. WHO menyatakan, seorang warga Meksiko berusia 59 tahun tersebut meninggal pada 24 April setelah mengalami demam, sesak napas, diare, mual, dan ketidaknyamanan secara umum. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan