JAKARTA. Mewabahnya virus Middle East Respiratory Syndrome (Mers) di Arab Saudi turut berdampak pada industri penerbangan di tanah air. PT Garuda Indonesia Tbk sebagai salah satu maskapai yang menyelenggarakan rute penerbangan ke negara tersebut mengaku mengalami beberapa pembatalan perjalanan. "Sampai saat belum banyak walaupun ada yang membatalkan," papar Emirsyah Sattar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk kepada Kontan, kemarin (11/5). Sayangnya dalam kesempatan tersebut, Emir masih enggan merinci berapa jumlah pembatalan penerbangan menuju Jeddah yang dialaminya. Ia hanya mengatakan untuk tingkat persentasenya pembatalan tersebut masih berada dalam taraf yang masih kecil. Sementara itu maskapai Lion Air yang juga memiliki penerbangan ke Jeddah hingga kini masih belum bisa memastikannya perihal ada tidaknya penurunan tersebut. Edward Sirait, Kepala Humas Lion Mentari Airlines mengaku masih belum mengantongi data tersebut. Meski sudah ada maskapai yang mengaku mengalami pembatalan penerbangan ke Jeddah tetapi dari sisi pengelola bandara justru belum melihat adanya penurunan aktivitas untuk tujuan tersebut. Achmad Syahrir, Kepala Humas PT Angkasa Pura II mengatakan kondisi Bandara Internasional Soekarno Hatta masih berlangsung normal. "Masih seperti biasa. Sejauh ini kami hanya melakukan pemasangan scanner thermal (pemindai suhu panas) di semua bandara Internasional," kata Achmad. Bahkan kata dia, dari hasil pemantauan kedatangan penumpang dari kawasan Timur Tengah hingga kini belum ada yang dinyatakan positif terjangkit virus Mers. Menurut Achmad sejauh ini yang sempat diduga terindikasi ternyata setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut hasilnya justru negatif dan hanya ditengarai mengalami kelelahan. Hal yang sama juga terjadi untuk sejumlah bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I. Farid Indra Nugraha, Sekretaris Perusahaan mengaku belum melihat penurunan penumpang akibat virus Mers tersebut. Menurutnya aktivitas di bandara internasionalnya sejauh ini masih berlangsung sebagaimana mestinya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Virus Mers pengaruhi penerbangan Garuda ke Jeddah
JAKARTA. Mewabahnya virus Middle East Respiratory Syndrome (Mers) di Arab Saudi turut berdampak pada industri penerbangan di tanah air. PT Garuda Indonesia Tbk sebagai salah satu maskapai yang menyelenggarakan rute penerbangan ke negara tersebut mengaku mengalami beberapa pembatalan perjalanan. "Sampai saat belum banyak walaupun ada yang membatalkan," papar Emirsyah Sattar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk kepada Kontan, kemarin (11/5). Sayangnya dalam kesempatan tersebut, Emir masih enggan merinci berapa jumlah pembatalan penerbangan menuju Jeddah yang dialaminya. Ia hanya mengatakan untuk tingkat persentasenya pembatalan tersebut masih berada dalam taraf yang masih kecil. Sementara itu maskapai Lion Air yang juga memiliki penerbangan ke Jeddah hingga kini masih belum bisa memastikannya perihal ada tidaknya penurunan tersebut. Edward Sirait, Kepala Humas Lion Mentari Airlines mengaku masih belum mengantongi data tersebut. Meski sudah ada maskapai yang mengaku mengalami pembatalan penerbangan ke Jeddah tetapi dari sisi pengelola bandara justru belum melihat adanya penurunan aktivitas untuk tujuan tersebut. Achmad Syahrir, Kepala Humas PT Angkasa Pura II mengatakan kondisi Bandara Internasional Soekarno Hatta masih berlangsung normal. "Masih seperti biasa. Sejauh ini kami hanya melakukan pemasangan scanner thermal (pemindai suhu panas) di semua bandara Internasional," kata Achmad. Bahkan kata dia, dari hasil pemantauan kedatangan penumpang dari kawasan Timur Tengah hingga kini belum ada yang dinyatakan positif terjangkit virus Mers. Menurut Achmad sejauh ini yang sempat diduga terindikasi ternyata setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut hasilnya justru negatif dan hanya ditengarai mengalami kelelahan. Hal yang sama juga terjadi untuk sejumlah bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I. Farid Indra Nugraha, Sekretaris Perusahaan mengaku belum melihat penurunan penumpang akibat virus Mers tersebut. Menurutnya aktivitas di bandara internasionalnya sejauh ini masih berlangsung sebagaimana mestinya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News