JAKARTA. Para pelaku bisnis umrah di Tanah Air tidak khawatir jumlah jemaah umrah bisa berkurang pasca Kerajaan Arab Saudi menerapkan kebijakan visa progresif berbayar bagi jemaah yang sudah pergi umrah di periode tiga tahun terakhir. Misalnya saja First Travel. Menurut Andika Surachman pemilik First Travel, bisnis travel umrah yang ia pimpin tidak terlalu terpengaruh kebijakan visa berbayar tersebut. Meski ada juga calon jemaah umrah yang menunda keberangkatan ke Tanah Suci . "Ada pengaruh, tapi tidak banyak, kebanyakan yang memutuskan mundur dari kalangan menengah bawah," katanya kepada KONTAN, Senin (23/1). Asal tahu saja, biro wisata ini menawarkan paket umrah bagi kelas ekonomi hingga premium. Lantaran memiliki pasar yang luas, Andika optimistis, jumlah jemaah umrah yang berangkat dari First Travel bisa naik. Adapun tahun lalu, perusahaan ini memberangkatkan sekitar 60.000 jemaah umrah. "Setiap tahun kami selalu menargetkan pertumbuhan 20% dan kami yakin bisa terus tumbuh," ucapnya.
Visa berbayar tak menghalangi umrah
JAKARTA. Para pelaku bisnis umrah di Tanah Air tidak khawatir jumlah jemaah umrah bisa berkurang pasca Kerajaan Arab Saudi menerapkan kebijakan visa progresif berbayar bagi jemaah yang sudah pergi umrah di periode tiga tahun terakhir. Misalnya saja First Travel. Menurut Andika Surachman pemilik First Travel, bisnis travel umrah yang ia pimpin tidak terlalu terpengaruh kebijakan visa berbayar tersebut. Meski ada juga calon jemaah umrah yang menunda keberangkatan ke Tanah Suci . "Ada pengaruh, tapi tidak banyak, kebanyakan yang memutuskan mundur dari kalangan menengah bawah," katanya kepada KONTAN, Senin (23/1). Asal tahu saja, biro wisata ini menawarkan paket umrah bagi kelas ekonomi hingga premium. Lantaran memiliki pasar yang luas, Andika optimistis, jumlah jemaah umrah yang berangkat dari First Travel bisa naik. Adapun tahun lalu, perusahaan ini memberangkatkan sekitar 60.000 jemaah umrah. "Setiap tahun kami selalu menargetkan pertumbuhan 20% dan kami yakin bisa terus tumbuh," ucapnya.