Mata Akio Nitori terbuka lebar saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS). Ia melakukan perombakan besar-besaran dalam model bisnis mebel yang dijalankan sekembalinya ke Jepang. Tapi membangun bisnis selama puluhan tahun tentu bukan perkara mudah. Berbagai tantangan menguji daya tahannya sebagai pengusaha. Namun Akio bisa membuktikan bahwa ia pengusaha cerdik karena mampu membawa Nitori Holding melewati masa sulit. Nitori Holding kini merupakan salah satu pemain besar di bisis ritel furniture Jepang. Meski berhasil terus mendorong bisnisnya, namun hal itu bukannya tanpa hambatan bagi Akio. Justru berbagai tantangan masih terus datang silih berganti. Salah satunya adalah kedatangan pemain global asal Swedia, IKEA yang membuka toko pertama di Jepang pada 2006. Kehadiran kompetitor global tentunya menarik perhatian Akio karena bisa merubah landscape bisnis ritel furnitur. Namun Akio menghadapinya dengan cerdik, karena justru secara rutin memerintahkan karyawannya untuk mendatangi toko IKEA dan mempelajari berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki kompetitor barunya tersebut.
Visi jangka panjang membawa Nitori Holding (4)
Mata Akio Nitori terbuka lebar saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS). Ia melakukan perombakan besar-besaran dalam model bisnis mebel yang dijalankan sekembalinya ke Jepang. Tapi membangun bisnis selama puluhan tahun tentu bukan perkara mudah. Berbagai tantangan menguji daya tahannya sebagai pengusaha. Namun Akio bisa membuktikan bahwa ia pengusaha cerdik karena mampu membawa Nitori Holding melewati masa sulit. Nitori Holding kini merupakan salah satu pemain besar di bisis ritel furniture Jepang. Meski berhasil terus mendorong bisnisnya, namun hal itu bukannya tanpa hambatan bagi Akio. Justru berbagai tantangan masih terus datang silih berganti. Salah satunya adalah kedatangan pemain global asal Swedia, IKEA yang membuka toko pertama di Jepang pada 2006. Kehadiran kompetitor global tentunya menarik perhatian Akio karena bisa merubah landscape bisnis ritel furnitur. Namun Akio menghadapinya dengan cerdik, karena justru secara rutin memerintahkan karyawannya untuk mendatangi toko IKEA dan mempelajari berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki kompetitor barunya tersebut.