Visi Telekomunikasi (GOLD) incar Rp 212,75 miliar dari rights issue



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) menargetkan biaya dari penawaran modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue) sebesar Rp 212,75 miliar.

Direktur Utama PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk Paul Purawinata mengatakan, penawaran penambahan saham ini rencananya akan dicatatkan di bursa efek pada 4 Juli 2019 nanti. "Kami menawarkan sebanyak-banyaknya sejumlah 963,67 juta saham baru dengan nominal nilai Rp 100 per saham," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (24/6).

Jumlah tersebut setara 75,37% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah PMHMETD. Adapun setiap pemegang 100 saham  lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perusahaan pada 28 Juni 2019 berhak atas 306 HMETD.


Dimana, satu HMETD memberikan hak leads pemegang untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 221. Dengan begitu, Paul bilang, perusahaan berharap bisa meraup sebanyak-banyaknya Rp 212,75 miliar.

Dengan aksi korporasi ini maka PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) sebagai pemilik saham prioritas 56,02% akan memperoleh 539,3 juta saham HMETD. "TBIG mendukung perusahaan untuk melaksanakan aksi ini," tambah dia.

Paul bilang, jika dana yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan penggunaan dana rights issue Rp 212,75 miliar, perusahaan akan menggunakan sekitar 65,69% akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal di perusahaan anak usaha PT Permata Karya Perdana (PKP).

"Dimana 74,73% dari dana Rp 204,2 miliar akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan build to suit guns perluasan dan penambahan portofolio menara telekomunikasi PKP dan sisanya 25,27% akan digunakan untuk sisa pelunasan utang bank antara PKP dengan PT Bank Ina Perdana," katanya.

Kemudian, sekitar 30,129% juga akan digunakan untuk pelunasan utang GOLD berdasarkan perjanjian pinjaman 8 April 2016. Kemudian, akan digunakan untuk keperluan modal kerja Dan untuk mendukung peningkatan kapabilitas operasional perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi