Vitamin D: Super hormon yang bermanfaat menangkal Covid-19 hingga kanker



KONTAN.CO.ID - Vitamin D memiliki banyak manfaat untuk tubuh, terutama mengurangi berbagai infeksi bakteri dan virus seperti Covid-19 bahkan melawan kanker.

Inilah sebabnya, pasien Covid-19, baik yang tidak bergejala hingga bergejala berat, selalu diberikan vitamin D selama terapi penyembuhan. 

Meskipun sangat bermanfaat, sayangnya konsumsi vitamin D masyarakat Indonesia masih rendah, bahkan di antara negara-negara di ASEAN. 


Data dari WHO, dikutip dari laman Universitas Airlangga (Unair), menunjukkan, kadar vitamin D penduduk Indonesia rata-rata hanya sebanyak 17,2. 

Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Unair dr. Henry Suhendra dalam sesi wawancara di kanal YouTube milik Deddy Corbuzier  menyampaikan, sebuah penelitian di Boston tahun 2020 membuktikan, jika Vitamin D bisa mengurangi kemungkinan terinfeksi virus corona. 

Vitamin ini mampu mengurangi infeksi Covid-19 hingga 54%. Namun, kondisi ini bisa tercapai hanya jika kadar vitamin D dalam tubuh optimal. 

“Ini hampir sama dengan vaksin, lo. Kan lumayan banyak. Kalau vaksin 60 sampai dengan 65%, beda-beda,” kata Henry seperti dilansir dari laman Unair. 

Baca Juga: Ini tips mengolah dan menyimpan daging kurban biar tetap awet

Super hormon yang bantu tangkal berbagai penyakit

Reseptor vitamin D tersebar di seluruh sel yang ada di sistem tubuh manusia. Tidak heran, vitamin ini disebut dengan super hormon karena berpengaruh pada seluruh sel. 

Henry menambahkan, jika vitamin D yang Anda miliki optimal, maka kondisi tubuh akan baik-baik saja. Yang artinya, tidak ada penyakit. 

Vitamin D memang dikenal memiliki manfaat mengurangi berbagai infeksi mulai dari bakteri hingga virus termasuk Covid-19. Penyakit lain, seperti kanker, sakit jantung, hingga autoimun, juga bisa ditangkal oleh vitamin D, namun dengan catatan harus optimal 100%. 

“Di Amerika Serikat, Vitamin D terbukti telah memperbaiki berbagai penyakit berat, seperti penyakit jantung dan 70 jenis penyakit kanker,” terangnya. 

Dalam membantu tubuh menangkal serangan virus terutama Covid-19, vitamin D akan meningkatkan imunitas di tiga sektor. 

Pertama, meningkatkan local barrier pada kulit. Vitamin D akan membantu mempererat celah antar kulit sehingga virus tidak bisa masuk. 

Kedua, innate immunity atau imun bawaan seperti lendir dan dahak. Vitamin D juga meningkatkan imunitas yang berkaitan dengan pembentukan antibodi oleh T dan B limfosit. 

Perlu diingat, jika menaikkan kadar vitamin D tubuh membutuhkan waktu. Sebab, selain fluktuatif, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi. Misalnya, ketika stres atau kurang tidur, maka kadar vitamin D akan turun.

Henry memberikan contoh, kegiatan bersepeda dari Jawa ke Bali. Tubuh akan mengalami pegal-pegal kemudian flu. Sebab, daya tahan tubuh hilang pada saat vitamin D turun.

"Jadi, menaikkan kadar Vitamin D bisa dengan olahraga, tapi kalau berlebihan, Vitamin D akan hancur. Kalau terlalu capek, dia turun,” ujar Henry.

Selanjutnya: Begini struktur anatomi jantung manusia serta fungsinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News