JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sedang diisukan bakal melepas PT Cakrawala Andalas Televisi, pengelola stasiun televisi ANTV, ke konglomerasi media Grup Media Nusantara Citra (MNC). Berdasarkan catatan KONTAN, jika isu itu benar maka nilai transaksinya bisa mencapai Rp 6 triliun. Adapun skema transaksinya nanti dikemas dengan opsi buy back agar di kemudian hari Bakrie Group selaku pemilik saham mayoritas VIVA bisa membeli kembali saham ANTV. Sementara untuk porsinya, besaran saham yang ditransaksikan adalah sebesar 49 persen dari total saham yang dimiliki VIVA. "Kami tidak ingin mengomentari hal-hal yang bersifat spekulasi," tukas Anindya Bakrie, Komisaris Utama VIVA, seusai kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) VIVA, Rabu (5/6). Menurutnya, manajemen hanya akan fokus pada pengembangan fundamental VIVA ke depan. "Tapi, kami tidak menutup pintu untuk berpartner dengan pihak lain," imbuhnya. Pada kesempatan yang sama, Erick Tohir, Direktur Utama VIVA, juga enggan berkomentar terkait spekulasi tersebut. Ketika dimintai konfirmasi apakah dirinya lebih memilih MNC Group yang dipimpin Harry Tanoe (HT) atau Transcorp di bawah komando Chairul Tanjung (CT, maka Erick hanya mengomentarinya sambil bercanda. "Saya lebih tertarik dengan ET (Erick Tohir)," candanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Viva enggan berkomentar atas kabar penjualan ANTV
JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sedang diisukan bakal melepas PT Cakrawala Andalas Televisi, pengelola stasiun televisi ANTV, ke konglomerasi media Grup Media Nusantara Citra (MNC). Berdasarkan catatan KONTAN, jika isu itu benar maka nilai transaksinya bisa mencapai Rp 6 triliun. Adapun skema transaksinya nanti dikemas dengan opsi buy back agar di kemudian hari Bakrie Group selaku pemilik saham mayoritas VIVA bisa membeli kembali saham ANTV. Sementara untuk porsinya, besaran saham yang ditransaksikan adalah sebesar 49 persen dari total saham yang dimiliki VIVA. "Kami tidak ingin mengomentari hal-hal yang bersifat spekulasi," tukas Anindya Bakrie, Komisaris Utama VIVA, seusai kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) VIVA, Rabu (5/6). Menurutnya, manajemen hanya akan fokus pada pengembangan fundamental VIVA ke depan. "Tapi, kami tidak menutup pintu untuk berpartner dengan pihak lain," imbuhnya. Pada kesempatan yang sama, Erick Tohir, Direktur Utama VIVA, juga enggan berkomentar terkait spekulasi tersebut. Ketika dimintai konfirmasi apakah dirinya lebih memilih MNC Group yang dipimpin Harry Tanoe (HT) atau Transcorp di bawah komando Chairul Tanjung (CT, maka Erick hanya mengomentarinya sambil bercanda. "Saya lebih tertarik dengan ET (Erick Tohir)," candanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News