Vivo Energy kejar target bangun 5 SPBU tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vivo Energy Indonesia merupakan pemain baru bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia, sebelumnya Vivo sempat dilarang beroperasi karena dianggap belum memiliki persyaratan yang lengkap. Namun Vivo akan melakukan tes operasional SPBU nya pada pekan ini.

Vivo sendiri menjual tiga jenis bahan bakar yaitu Revvo 92, 90 dan 88. Untuk harga yang ditawarkan Revvo 88 yaitu Rp 6.550, Revvo 92 Rp 8.250, Revvo 90 Rp 7.500.

Terkait dengan harga, untuk RON (Research Octane Number) 88 menurut Corporate Communication PT Vivo Energy Indonesia, Maldi Al-Jufrie mengatakan bahwa harga tersebut sesuai dengan aturan pemerintah. "Untuk RON 88 kita akan mengikuti aturan pemerintah," ujarnya, Senin (23/10).


Maldi mengaku bahwa saat ini bahan bakar Vivo masih impor dari luar negeri, selain itu ia juga mengatakan bahwa tidak ada alasan khusus mengapa membuka SPBU pertamanya di Cilangkap.

Menurutnya di mana ada lahan kosong dan membuka peluang maka di situ akan bangun SPBU Vivo. Untuk jumlah SPBU yang siap beroperasi hingga akhir tahun yang jelas menurut Maldi akan ada sekitar 5 SPBU.

Ia mengatakan hingga saat ini Vivo belum memiliki target, saat ini yang menjadi fokus yaitu pembangunan infrastruktur.

"Sekarang kami belum memiliki target penjualan dari sisi volume, karena kami sedang berusaha membangun infrastruktur. Target kita tahun ini Jabodetabek," kata Maldi.

Nantinya, Vivo berkomitmen untuk membangun kilang di Indonesia. Namun sayangnya Maldi masih enggan memberikan bocoran mengenai kapan kilang tersebut akan dibangun. Selain itu investasi yang dikeluarkan Vivo di luar aset mencapai Rp 20 miliar.

"Kita akan bangun kilang di Indonesia, tapi masih soon. Tapi kita commit akan bangun kilang. Inves di luar aset sekitar 10-20 M, tergantung sama dollar juga," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto