KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai inovasi dan kolaborasi Vivo hadirkan agar mampu bersaing di pasar smartphone.Edy Kusuma, Brand Manager PT Vivo Mobile Indonesia mengungkapkan Vivo mencatat rekor produksi smartphone yang mencapai jutaan perangkat per Desember 2017. Meski enggan mengungkap detail angka produksi, Vivo mengklaim kembali mempertahankan posisi sebagai 5 besar brand smartphone di Indonesia. “Vivo telah memproduksi jutaan smartphone untuk pasar domestik dan terus memperkuat pasar kami, baik online maupun offline untuk menjangkau lebih banyak konsumen," ungkap Edy dalam keterangan tertulis pada Kamis (28/12). Tahun 2017 ini Vivo semakin mengembangkan pusat produksi lokal dan investasi SDM dan memulai ekspansi pabrik kedua yang bertempat di Cikupa, Banten. Selain itu, Vivo pun menambah kapasitas produksi untuk kebutuhan domestik. Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang telah mencapai lebih dari 32%, Vivo juga menjamin kontribusi tenaga kerja lokal terserap dengan maksimal. Terhitung, 14.000 karyawan telah menjadi bagian resmi dari keluarga Vivo Indonesia pada tahun 2017 Edy juga memaparkan Vivo telah memiliki, 20.000 terminal pengecer lokal dan 16.000 dealer lokal yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Namun, untuk menjangkau lebih banyak konsumen, Vivo tidak hanya fokus memperkuat offline, namun juga menjalin kemitraan dengan rangkaian e-commerce terpercaya tanah air.
Vivo klaim cetak rekor produksi smartphone di 2017
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai inovasi dan kolaborasi Vivo hadirkan agar mampu bersaing di pasar smartphone.Edy Kusuma, Brand Manager PT Vivo Mobile Indonesia mengungkapkan Vivo mencatat rekor produksi smartphone yang mencapai jutaan perangkat per Desember 2017. Meski enggan mengungkap detail angka produksi, Vivo mengklaim kembali mempertahankan posisi sebagai 5 besar brand smartphone di Indonesia. “Vivo telah memproduksi jutaan smartphone untuk pasar domestik dan terus memperkuat pasar kami, baik online maupun offline untuk menjangkau lebih banyak konsumen," ungkap Edy dalam keterangan tertulis pada Kamis (28/12). Tahun 2017 ini Vivo semakin mengembangkan pusat produksi lokal dan investasi SDM dan memulai ekspansi pabrik kedua yang bertempat di Cikupa, Banten. Selain itu, Vivo pun menambah kapasitas produksi untuk kebutuhan domestik. Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang telah mencapai lebih dari 32%, Vivo juga menjamin kontribusi tenaga kerja lokal terserap dengan maksimal. Terhitung, 14.000 karyawan telah menjadi bagian resmi dari keluarga Vivo Indonesia pada tahun 2017 Edy juga memaparkan Vivo telah memiliki, 20.000 terminal pengecer lokal dan 16.000 dealer lokal yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Namun, untuk menjangkau lebih banyak konsumen, Vivo tidak hanya fokus memperkuat offline, namun juga menjalin kemitraan dengan rangkaian e-commerce terpercaya tanah air.