Vivo perkenalkan teknologi in-display fingerprint



KONTAN.CO.ID - LAS VEGAS. Smartphone Vivo menampilkan teknologi pemindai In-Display Fingerprint pertama siap produksi pada Pergelaran Consumer Electronic Show (CES) 2018 di Las Vegas, AS. Teknologi ini diklaim menawarkan pengalaman user interface baru.

Alex Feng, Senior Vice President Vivo menjelaskan, pihaknya berupaya meriset konsumen yang menyeluruh serta investasi jangka panjang pada riset dan pengembangan teknologi. Dalam hal ini menurutnya, Vivo berada pada posisi strategis untuk menjadi pionir dalam mengembangkan teknologi pemindai sidik jari.

"Kami pertama kali mempresentasikan prototipe solusi pemindai sidik jari ini pada MWC Shanghai 2017 berdasarkan sensor ultrasonik dan telah berkomitmen untuk mewujudkan visi ini ke generasi smartphone selanjutnya,” ujar Alex dalam keterangan pers, Rabu (10/1).


Teknologi ini memungkinkan pengguna membuka smartphone melalui satu sentuhan sidik jari, langsung pada layar smartphone. Bukan hanya memberikan pengalaman mobile yang belum pernah ada sebelumnya, teknologi ini sekaligus menjawab tantangan untuk menyediakan pengalaman otentifikasi sidik jari pada smartphone yang lebih baik di masa depan.

“Pergelaran hari ini untuk memperkenalkan smartphone siap produksi dengan teknologi pemindai in-display fingerprint yang menggunakan sensor sidik jari optik," tambahnya.

Menurut data statistik dari konsultan global Canalys, perusahaan smartphone telah mendistribusikan sebanyak 22 juta full-screen smartphone secara global pada kuartal kedua tahun 2017. Jumlah tersebut meningkat hingga 700.000 di kuartal pertama di tahun ini.

UBI Research memprediksikan bahwa tren tampilan minim bezel akan terus berkembang dan meningkat sebanyak 20% di tahun 2017 dan akan lebih dari 50% di tahun 2020. Sejauh ini teknologi pembaca sidik jari telah menjadi biometrik paling terkenal dan umum digunakan untuk mengamankan smartphone.

Seiring dengan industri yang beralih ke era baru smartphone dengan tampilan layar penuh, adalah hal yang natural jika teknologi pemindai sidik jari juga ikut berkembang untuk mengakomodasi kebiasaan baru pengguna dan kebutuhan mereka akan layar yang lebih besar tanpa mengesampingkan pengalaman pengguna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini