KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 409 miliar sepanjang semester I-2024. VKTR mencatat terjadi kontraksi dalam penjualan, terutama pada segmen kendaraan listrik (EV) dan manufaktur suku cadang. Namun, VKTR optimistis kuartal III-2024 kinerja akan membaik seiring masuknya pesananan EV. Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan, penurunan penjualan pada semester I sejalan dengan tren penjualan kendaraan nasional yang tercatat menurun sebesar 19% YoY, bahkan lebih dalam di segmen kendaraan komersial yang menurun sebesar 26% YoY menurut data Gaikindo.
"Penurunan ini dipengaruhi faktor eksternal seperti periode politik dan kondisi makro global tidak menentu yang sangat mempengaruhi kondisi finansial dan perbankan, namun VKTR tetap optimis memasuki kuartal III," kata Gilarsi dalam keterangan tertulis, Senin (29/7). Sebagai langkah strategis, kata Gilarsi, VKTR telah memulai pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia melalui anak perusahaan VKTS di Magelang, Jawa Tengah. VKTS saat ini masih dalam proses pembangunan secara Building + Utility, dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2024.
Baca Juga: Begini Fokus Bisnis VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Selepas Kuartal I-2024 Untuk Machineries + Equipment akan mulai installasi pada September 2024 dan ditargetkan akan selesai pada Oktober 2024. VKTS akan siap secara line production untuk commissioning pada Oktober – November 2024. Saat ini, progres pembangunan fasilitas VKTS masih sesuai target. Dari segi inovasi, VKTR juga telah berhasil merampungkan prototipe pertama kendaraan listrik Lightduty - Compactor yang ditargetkan untuk diluncurkan pada akhir Agustus mendatang. Keberhasilan ini menjadi landasan yang kuat untuk memperluas ekspansi VKTR, terutama dalam segmen B2B dengan penjualan truk listrik. Produk ini akan menjadi rekam jejak baru untuk VKTR dalam melakukan ekspansi portofolio klien sebelumnya dari perusahaan swasta, hingga ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini. “Saat ini VKTR fokus memenuhi kebutuhan klien untuk EV terutama di segmen heavy & light duty truk. Oleh sebab itu, pemenuhan pembuatan produk prototipe untuk uji-coba klien menjadi salah satu hal yang kami maksimalkan. Dengan selesai dibangunnya fasilitas VKTS insya Allah akan sangat berpengaruh dengan kecepatan pengadaan produk Perusahaan”, ujar Gilarsi.
Selain itu, memasuki kuartal III ini VKTR juga baru saja menerima sejumlah order produk dari sebuah perusahaan BUMN untuk mensupplai truk listrik/compactor pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN). “Kami juga dengan berbangga mengumumkan bahwa VKTR akan mensuplai truk listrik/ compactor pertama di IKN, dan ini merupakan rekam jejak baru untuk VKTR dalam mendapatkan kepercayaan klien setelah sebelumnya di swasta, hingga saat ini merambah ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN)”, tambah Gilarsi. Selain itu, VKTR juga telah menambah portfolio pemesanan untuk produk lain diluar bus dan truk, seperti forklift, dan transporter. Secara keseluruhan, VKTR tetap berada di jalur untuk mencapai performa bisnis yang optimal, terutama sebagai pelopor di sektor kendaraan listrik komersial. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat