KONTAN.CO.ID - MOSKOW/DUBAI. Pada Selasa (16/4/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak semua pihak di Timur Tengah untuk menahan diri dari tindakan yang akan memicu konfrontasi baru. Menurut Kremlin, Putin memperingatkan bahwa konflik Timur Tengah akan disertai dengan konsekuensi berupa bencana besar bagi kawasan tersebut. Melansir
Reuters, Putin, yang telah menjalin hubungan lebih dekat dengan Republik Islam Iran sejak mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022, berbicara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi melalui telepon tentang apa yang disebut Kremlin sebagai “tindakan pembalasan yang diambil oleh Iran.”
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus pada 1 April yang menewaskan tujuh petugas Korps Garda Revolusi Islam, termasuk dua komandan senior. Putin, dalam komentar publik pertamanya mengenai serangan Iran, mengatakan akar penyebab ketidakstabilan di Timur Tengah saat ini adalah konflik yang belum terselesaikan antara Palestina dan Israel.
Baca Juga: Usai Serang Israel, Iran Janji Bakal Jaga Ekspor Minyak di Kawasan Timur Tengah “Vladimir Putin menyatakan harapannya bahwa semua pihak akan menunjukkan pengendalian diri yang wajar dan mencegah babak baru konfrontasi yang penuh dengan konsekuensi bencana bagi seluruh kawasan,” kata Kremlin. “Ebrahim Raisi mencatat bahwa tindakan Iran bersifat terpaksa dan terbatas,” kata Kremlin. “Pada saat yang sama, dia menekankan ketidaktertarikan Teheran terhadap eskalasi ketegangan lebih lanjut.” Teheran memberikan pernyataan yang sedikit berbeda mengenai seruan tersebut, di mana media pemerintah mengutip pernyataan Raisi yang menyatakan bahwa Iran akan memberikan respons yang lebih parah, ekstensif, dan menyakitkan dibandingkan sebelumnya terhadap tindakan apa pun yang bertentangan dengan kepentingan Iran. Media pemerintah Iran mengutip Putin yang menggambarkan tanggapan Teheran terhadap Israel sebagai cara terbaik untuk menghukum agresor dan merupakan perwujudan kebijaksanaan para pemimpin Iran. Rusia, yang telah menjalin hubungan dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan para pemimpin Arab seperti Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, telah berulang kali mengkritik Barat karena mengabaikan perlunya negara Palestina merdeka sesuai perbatasan tahun 1967.
Baca Juga: Iran Siap Memberikan Respons Keras dan Cepat Jika Mendapat Serangan “Kedua belah pihak menyatakan bahwa akar penyebab kejadian terkini di Timur Tengah adalah konflik Palestina-Israel yang belum terselesaikan,” kata Kremlin tentang pembicaraan telepon dengan Raisi.
Menurut Kremlin, dalam hal ini, pendekatan prinsip Rusia dan Iran mendukung dilakukannya gencatan senjata segera di Jalur Gaza, meringankan situasi kemanusiaan yang sulit, dan menciptakan kondisi untuk penyelesaian krisis secara politik dan diplomatik. Putin yang mengunjungi Khamenei pada tahun 2022 mengucapkan selamat kepada Raisi dan seluruh umat Islam di akhir bulan suci Ramadhan. Sementara itu, para jenderal utama Amerika mengatakan meningkatnya kemitraan antara Rusia, China, Iran dan Korea Utara merupakan salah satu tantangan paling berbahaya bagi Amerika dalam empat dekade terakhir. Iran telah memberi Rusia sejumlah besar rudal balistik dan drone permukaan-ke-permukaan yang kuat yang digunakan Moskow di Ukraina.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie