Vladimir Putin Diprediksi Akan Temui Xi Jinping di Beijing pada Bulan Oktober



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikabarkan akan segera menemui sejawatnya di Beijing, Xi Jinping, dalam waktu dekat. 

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada hari Senin (18/9) memulai kunjungannya bilateralnya ke Rusia. Dalam kunjungan yang akan berlangsung selama empat hari ini, kedua negara diperkirakan akan menguatkan komitmen dan kepercayaan politik yang lebih dalam.

Wang, yang mengepalai kementerian luar negeri serta kantor urusan luar negeri Partai Komunis China, akan bertemu dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, untuk pembicaraan keamanan tahunan.


Baca Juga: Joe Biden Berencana Promosikan Lagi Gagasannya untuk Menambah Anggota Tetap DK PBB

Mengutip CNA, Wang juga mengatakan adanya kemungkinan kunjungan penting Putin ke Beijing pada bulan Oktober mendatang. Salah satu topik yang mungkin akan dibahas adalah soal Belt and Road Forum, topik yang juga dibahas saat Xi berkunjung ke Moskow bulan Maret lalu.

Putin menghadiri dua Belt and Road Forum pertama China pada tahun 2017 dan 2019, menunjukkan seberapa dekat Rusia dengan kebijakan ekonomi China tersebut.

Baca Juga: Kunjungan ke Rusia Berakhir, Kim Jong Un Pulang ke Korea Utara dengan Kereta

Dilarang Bepergian ke Luar Negeri

Putin telah lama tidak bepergian ke luar negeri sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya dengan alasan mendeportasi ratusan anak dari Ukraina secara ilegal.

Surat perintah itu dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum kunjungan Xi ke Rusia bulan Maret lalu. Surat itu juga mewajibkan 123 negara anggota ICC untuk menangkap Putin dan memindahkannya ke Den Haag untuk diadili jika dia memasuki wilayah mereka.

Baca Juga: Pejabat AS Curiga Menhan China yang Hilang Berada di Dalam Tahanan Rumah

Namun, China bukan pihak dalam Statuta Roma yang menjadi dasar berdirinya ICC pada tahun 2002. Status ini membuat kunjungan Putin ke Beijing menjadi mungkin.

Selama operasi militer Rusia ke Ukraina berlangsung, hubungan Beijing dan Moskow tetap berjalan dengan baik. Bulan Februari lalu, Wang bahkan sempat berkunjung ke Moskow. Akibatnya, AS menuduh kedua negara pada mempunyai visi yang sama bahwa perbatasan negara dapat diatur ulang dengan paksa.