Vladimir Putin: Mata uang kripto memiliki nilai tapi sangat tidak stabil



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, mata uang kripto memiliki nilai, tetapi belum bisa digunakan untuk transaksi perdagangan minyak.

“Mata uang kripto belum didukung oleh apa pun,” kata Putin dalam wawancara dengan CNBC di acara Pekan Energi Rusia pada Rabu (13/10), seperti dikutip MarketWatch.

“Itu (mata uang kripto) ada dan bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Tapi, untuk menggunakannya dalam perdagangan minyak atau sumber daya energi lainnya, terlalu dini untuk membicarakan hal ini,” ujar dia. 


"Ini (mata uang kripto) sangat tidak stabil," tegasnya.

Baca Juga: Pasca Erdogan nyatakan perang, bursa kripto terbesar di Turki ini setop beroperasi

Putin menambahkan, konsumsi energi besar-besaran dalam penambangan kripto merupakan penghalang potensial untuk penggunaannya. Bitcoin membutuhkan banyak daya komputasi untuk memproses transaksi dan mencetak token baru.

Tahun ini, Rusia mengeluarkan peraturan mata uang kripto. Beleid itu melarang mata uang kripto sebagai alat pembayaran barang dan jasa di Rusia. Tetapi, masyarakat boleh berinvestasi di aset kripto.

Sementara Bank of Russia, bank sentral Rusia, meluncurkan mata uang digital bank sentral (CBDC) pada Juni lalu. Mereka menunjuk 12 bank yang akan terlibat dalam proyek percontohan rubel digital. 

Bank sentral negeri beruang merah berencana untuk membuat prototipe rubel digital pada Desember tahun ini.

Selanjutnya: Setelah terempas, harga Bitcoin langsung bangkit tembus US$ 58.000

Editor: S.S. Kurniawan