Vladimir Putin mengaku pernah jadi supir taksi, sudah tahu ceritanya?



KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menyesali peristiwa jatuhnya Uni Soviet. Dia juga bercerita, pasca runtuhnya Uni Soviet, dirinya pernah bekerja sebagai supir taksi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Mengutip Business Insider, dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan hari Minggu oleh saluran media pemerintah Russia 1, Putin menggambarkan kehancuran Uni Soviet pada tahun 1991 sebagai "tragedi" bagi warga Rusia dan akhir dari "Rusia yang bersejarah." 

Kutipan dari film dokumenter berjudul "Rusia. Sejarah Terbaru," diterbitkan di saluran YouTube milik negara Rusia 24.

"Terkadang saya harus mendapatkan uang tambahan. Maksud saya, mendapatkan uang tambahan dengan mobil, sebagai supir pribadi. Sejujurnya tidak menyenangkan untuk dibicarakan, tapi sayangnya, itulah yang terjadi," cerita Putin.

Baca Juga: Percaya diri, Putin sebut Rusia memimpin perkembangan teknologi hipersonik dunia

Putin sebelumnya mengisyaratkan bahwa pada akhir 1990-an ia mempertimbangkan untuk bekerja sebagai supir pribadi, tetapi pernyataannya pada hari Minggu adalah pengakuan publik pertamanya untuk mengambil pekerjaan tambahan.

Taksi sangat jarang ditemukan tepat setelah pecahnya Uni Soviet, masa ketidakstabilan ekonomi bagi Rusia. BBC melaporkan, beberapa orang memberikan tumpangan kepada orang asing untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Putin, yang menaiki tangga politik setelah karirnya di dinas intelijen KGB, secara teratur menyuarakan penyesalannya atas jatuhnya Uni Soviet. Dia pernah berkata pada 2018 bahwa jika dia bisa membalikkan apa pun dalam sejarah Rusia, itu akan menjadi keruntuhan Uni Soviet.

Baca Juga: Joe Biden dan Vladimir Putin lakukan pertemuan virtual, ini yang dibahas

Renungannya tentang bekas Uni Soviet muncul di tengah kekhawatiran yang berkembang terkait tingginya aktivitas militer Rusia di perbatasan Ukraina.

Menurut The New York Times, Rusia telah mengumpulkan hampir 100.000 tentara di luar Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa Putin akan meluncurkan invasi skala penuh yang menurut pejabat Ukraina tidak akan mampu mereka tahan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie