KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin mengatakan, Rusia sedang mengembangkan senjata hipersonik. Tapi, langkah Amerika Serikat (AS) keluar dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik (ABM Treaty) pada 2002 yang memaksa Rusia membuat senjata itu. "Kami harus membuat senjata-senjata ini sebagai tanggapan terhadap sistem pertahanan rudal strategis AS, yang di masa depan dapat benar-benar menetralkan, meniadakan seluruh potensi nuklir kami," tegas Putin saat konferensi video di Gunsmith Day, Sabtu (19/9), seperti dikutip kantor berita TASS. Saat konferensi video yang juga di hadiri perancang teknologi roket dan ruang angkasa Gerbert Efremov, Putin membandingkan pekerjaan para pembuat senjata Rusia dalam pengembangan rudal hipersonik Avangard dengan skala proyek nuklir Uni Soviet.
Vladimir Putin: Rudal strategis AS paksa Rusia membuat senjata hipersonik
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin mengatakan, Rusia sedang mengembangkan senjata hipersonik. Tapi, langkah Amerika Serikat (AS) keluar dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik (ABM Treaty) pada 2002 yang memaksa Rusia membuat senjata itu. "Kami harus membuat senjata-senjata ini sebagai tanggapan terhadap sistem pertahanan rudal strategis AS, yang di masa depan dapat benar-benar menetralkan, meniadakan seluruh potensi nuklir kami," tegas Putin saat konferensi video di Gunsmith Day, Sabtu (19/9), seperti dikutip kantor berita TASS. Saat konferensi video yang juga di hadiri perancang teknologi roket dan ruang angkasa Gerbert Efremov, Putin membandingkan pekerjaan para pembuat senjata Rusia dalam pengembangan rudal hipersonik Avangard dengan skala proyek nuklir Uni Soviet.