KONTAN.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan rincian lebih lanjut tentang rudal hipersonik Rusia, Oreshnik. Mengutip Business Insider, rudal balistik hipersonik pertama kali digunakan oleh Rusia di Ukraina pada bulan November. Putin mengatakan elemen penghancur rudal tersebut mencapai suhu lebih dari 7.000 derajat Fahrenheit.
Putin membagikan rincian lebih lanjut tentang rudal Oreshnik Rusia selama kunjungan kenegaraan ke Kazakhstan. Rusia pertama kali menggunakan rudal Oreshnik di Ukraina minggu lalu, menyerang pabrik amunisi di Dnipro. Putin mengatakan saat itu bahwa pasukannya telah menguji rudal balistik hipersonik non-nuklir, yang diberi nama Oreshnik, sebagai tanggapan atas penggunaan senjata jarak jauh yang dipasok AS dan Inggris oleh Ukraina. Berbicara kepada media di Kazakhstan pada hari Kamis, Putin merinci beberapa karakteristik Oreshnik lainnya. Putin menyebut rudal itu sebagai senjata berpresisi tinggi dan berdaya tinggi dan mengatakan bahwa rudal itu tidak dilengkapi dengan alat peledak nuklir, sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Ia menambahkan bahwa elemen-elemen penghancur di dalam hulu ledak rudal itu mencapai suhu lebih dari 4.000 derajat Celsius (lebih dari 7.000 derajat Fahrenheit). "Kerusakannya sangat besar. Semua yang ada di pusat hancur menjadi abu, hancur menjadi komponen-komponen unsurnya, dan objek yang terletak pada kedalaman tiga atau empat lantai, bahkan mungkin lebih, di bawahnya akan terpengaruh," lanjutnya. Putin juga menegaskan kembali bahwa Oreshnik bisa sama kuatnya dengan serangan nuklir jika beberapa ditembakkan sekaligus. Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) mengatakan pada hari Jumat bahwa Oreshnik kemungkinan merupakan varian dari rudal balistik Rubezh RS-26 — rudal balistik berbahan bakar padat yang dapat bergerak di jalan raya. Kementerian tersebut mengatakan bahwa muatan rudal yang diamati dalam serangan di Dnipro adalah enam kelompok yang masing-masing terdiri dari enam hulu ledak, yang katanya melaju dengan kecepatan hipersonik sebelum menghantam.