Vladimir Putin Telepon Narendra Modi, Ini Isi Pembicaraannya



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin menelepon Perdana Menteri India Narendra Modi pada hari Senin (28/8/2023) untuk menginformasikan bahwa Rusia akan diwakili oleh menteri luar negerinya pada KTT G20 di New Delhi bulan depan. 

Melansir Reuters, lewat pembicaraan itu, kedua pemimpin juga membahas hubungan bilateral.

Selain itu, Putin dan Modi juga berbicara tentang rencana perluasan kelompok negara-negara berkembang BRICS – yang terdiri dari India, Rusia, Tiongkok, Brasil, dan Afrika Selatan.


Pekan lalu, Modi dan Putin sama-sama ambil bagian dalam KTT BRICS di Afrika Selatan, meskipun pemimpin Rusia tersebut hanya hadir melalui tautan video karena ada surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang di Ukraina.

Kremlin, yang membantah keras tuduhan ICC, mengatakan Putin juga tidak akan menghadiri pertemuan G20 di India.

Putin mengatakan kepada Modi bahwa Rusia akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, menurut pernyataan dari pemerintah India.

“Sambil menyatakan pemahaman atas keputusan Rusia, PM berterima kasih kepada Presiden Putin atas dukungan konsisten Rusia terhadap semua inisiatif di bawah Kepresidenan G20 India,” kata pemerintah India.

Baca Juga: 5 Negara Pendiri BRICS Punya Pendapat Berbeda-beda Soal Mata Uang Baru

Rusia berupaya untuk lebih memperkuat hubungan hangat dengan India setelah invasi mereka ke Ukraina pada Februari 2022 yang memicu sanksi besar-besaran Barat terhadap Moskow. India adalah pembeli utama minyak Rusia.

“Isu-isu topikal hubungan Rusia-India, yang secara progresif berkembang dalam semangat kemitraan strategis yang sangat istimewa, dipertimbangkan (dalam panggilan tersebut),” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

“Dinamika positif kerjasama perdagangan dan ekonomi ditegaskan,” tambahnya.

Baik Rusia dan India meluncurkan wahana antariksa bulan ini, namun hanya wahana India yang berhasil mendarat di bulan sementara pesawat Rusia jatuh.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie