Voksel gagal penuhi target laba semester I-2012



JAKARTA. PT Voksel Electric Tbk gagal mencapai target kinerja di semester I-2012. Produsen kabel ini meraih laba bersih Rp 53 miliar, tumbuh 6,47% dari semester I-2011 yang senilai Rp 49,78 miliar.

Presiden Direktur Voksel, Heru Gondokusumo, mengaku kurang puas dengan perolehan itu. Sebab, Voksel sudah menetapkan target laba bersih di semester I-2012 lebih dari Rp 60 miliar. "Memang agak meleset sedikit, karena kami mengalami rugi kurs. Di semester I, dollar AS sempat melonjak tinggi," kata Heru ke KONTAN, Jumat (13/7).

Pencapaian laba bersih ditopang pertumbuhan penjualan. Di semester I-2012, emiten berkode saham VOKS ini meraih penjualan Rp 1,13 triliun, naik 19,11% dari periode sama 2011 senilai Rp 949,49 miliar.


Kenaikan penjualan itu tak terlepas dari sokongan kontrak pengadaan kabel dari berbagai segmen. Voksel meraih dua paket kontrak pengadaan kabel aluminium dari Bank Pembangunan Asia (ADB) yang akan digunakan dalam proyek pengadaan kabel distribusi trans Jawa-Bali.Kontrak paket I tercatat senilai US$ 20 juta yang sudah dibukukan di semester I. Adapun nilai kontrak paket II mencapai US$ 10 juta baru dibukukan di semester II.

Segmen ekspor turut menyokong kinerja perusahaan. Voksel mendapatkan kontrak pengadaan kabel aluminium dari Sri Langka senilai US$ 10 juta. Irak dan Filipina juga menyumbang kontrak kabel Voksel masing-masing US$ 3 juta. "Kami juga meraih kontrak kabel dari Timor Leste senilai US$ 11 juta yang sudah dibukukan di semester I," ungkap Heru.

Voksel tetap menggarap kontrak dari dua klien lama, yaitu PT PLN dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sejak awal tahun, Voksel mengincar perolehan kontrak kabel Rp 800 miliar. Sekitar Rp 200 miliar dari target itu akan ditutupi dari kontrak kabel fiber optik. Kontrak ini biasanya diperoleh dari Telkom yang memang sudah menjadi klien tradisional Voksel. Sedangkan sisanya akan berasal dari PLN dan ekspor.

Untuk menyokong kontrak pengadaan kabel, Voksel mengalokasikan belanja modal US$ 3 juta yang digunakan untuk pembelian mesin tembaga dan efisiensi produksi.

Voksel ingin meningkatkan produksi seluruh jenis kabel sebesar 20% di tahun ini. Pengelola Voksel optimistis bisa mencetak penjualan bersih Rp 2,6 triliun, naik 29,35% dari realisasi 2011. Adapun laba bersih diproyeksikan tumbuh 23,85% menjadi Rp 137 miliar. Harga saham Voksel (VOKS), Jumat, turun 0,82% menjadi Rp 1.210 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro