KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diperkirakan akan mengalami volatilitas setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) atau non-farm payrolls (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan. Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mengatakan, emas memperpanjang pemulihannya setelah data tersebut meningkatkan peluang Federal Reserve (Fed) untuk menurunkan suku bunga secara agresif. Langkah ini dianggap sebagai nilai tambah bagi harga emas. Hanya saja, meskipun lapangan kerja meningkat lebih sedikit dari yang diharapkan pada bulan Agustus, tetapi tingkat pengangguran menurun dan pertumbuhan upah tetap solid. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS sedang mendingin, tetapi tidak pada tingkat yang menyebabkan kepanikan.
Volatilitas Harga Emas Diprediksi Meningkat, Ini Penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diperkirakan akan mengalami volatilitas setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) atau non-farm payrolls (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan. Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mengatakan, emas memperpanjang pemulihannya setelah data tersebut meningkatkan peluang Federal Reserve (Fed) untuk menurunkan suku bunga secara agresif. Langkah ini dianggap sebagai nilai tambah bagi harga emas. Hanya saja, meskipun lapangan kerja meningkat lebih sedikit dari yang diharapkan pada bulan Agustus, tetapi tingkat pengangguran menurun dan pertumbuhan upah tetap solid. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS sedang mendingin, tetapi tidak pada tingkat yang menyebabkan kepanikan.