KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi saling serang pasukan Amerika Serikat (AS) dan Iran meningkatkan tensi geopolitik yang berdampak pada harga komoditas minyak mentah dunia sepekan terakhir. Pagi ini, Rabu (8/1), harga minyak west texas intermediate (WTI) melonjak 3,41% ke US$ 64,84 per barel dari harga penutupan kemarin pada US$ 62,70 per barel. Harga minyak acuan AS tersebut kembali menyentuh level tertinggi sejak April 2019. Dalam mengelola APBN, pemerintah telah menganalisis sejumlah risiko fiskal. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melalui dokumen Pengungkapan Risiko Fiskal yang dihimpun Kontan.co.id, mengungkap, volatilitas harga minyak mentah dunia menjadi salah satu sumber risiko fiskal yang signifikan.
Volatilitas harga minyak meningkatkan risiko fiskal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi saling serang pasukan Amerika Serikat (AS) dan Iran meningkatkan tensi geopolitik yang berdampak pada harga komoditas minyak mentah dunia sepekan terakhir. Pagi ini, Rabu (8/1), harga minyak west texas intermediate (WTI) melonjak 3,41% ke US$ 64,84 per barel dari harga penutupan kemarin pada US$ 62,70 per barel. Harga minyak acuan AS tersebut kembali menyentuh level tertinggi sejak April 2019. Dalam mengelola APBN, pemerintah telah menganalisis sejumlah risiko fiskal. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melalui dokumen Pengungkapan Risiko Fiskal yang dihimpun Kontan.co.id, mengungkap, volatilitas harga minyak mentah dunia menjadi salah satu sumber risiko fiskal yang signifikan.