Volatilitas Pasar Tinggi, Saham Berfundamental Kuat Bisa Jadi Pilihan Investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham global saat ini tengah mengalami fluktuasi. Di tengah volatilitas pasar saham global, saham berfundamental kuat bisa menjadi pilihan para investor.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk bertransaksi aktif jangka pendek pada saham-saham berfundamental kuat serta memperhatikan kondisi makroekonomi serta pergerakan pasar saham global yang volatilitasnya sedang tinggi. 

Head of Investment Solution Mirae Asset Roger MM mengatakan, salah satu cara memperhatikan sisi fundamental tersebut adalah dengan memantau laporan keuangan emiten pada semester I 2024.


“Investor juga bisa memanfaatkan momentum dan mengoleksi saham berfundamental kuat ketika pasar terkoreksi,” ujarnya dalam Media Day: August 2024, Kamis (8/8).

Baca Juga: IHSG Melemah 0,24% pada Kamis (8/8), Begini Proyeksi Esok Hari

Roger menuturkan, volatilitas yang tinggi ditunjukkan dari pergerakan hebat, baik naik maupun turun, di pasar saham di hampir seluruh belahan dunia. Pergerakan pasar saham global tersebut terutama di beberapa negara acuan dalam sepekan terakhir.

“Pergerakan itu juga terkait dengan ketidakpastian ketika ada ancaman resesi di Amerika Serikat (AS), sehingga membuat mata uang dolar AS dan harga emas dunia meningkat,” papar dia.

Untuk menghindari ancaman resesi tersebut, Bank Sentral AS yaitu The Federal Reserve (The Fed) berpotensi akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25-50 basis poin (bps) pada September. Secara total, The Fed akan memangkas suku bunga maksimal 125 bps hingga akhir tahun ini. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Faktor lain yang akan mempengaruhi kondisi perekonomian dan pasar saham global, lanjutnya, adalah potensi ketidakpastian jika Donald Trump menjadi presiden, perlambatan ekonomi AS dan China, dan tensi geopolitik terutama di Timur Tengah.

Baca Juga: IHSG Turun 0,24% pada Kamis (8/8), ARTO, BUKA, ASII Top Gainers LQ45

Meskipun mengalami volatilitas yang tinggi di tingkat global, di dalam negeri dia meyakini kondisi makroekonomi dan pasar modal masih akan kondusif. 

“Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang penurunan suku bunga acuan (BI Rate) hingga 50 bps pada akhir tahun atau menjadi 5,75% dari posisi saat ini 6,25%,” ungkapnya.

Roger memprediksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level 7.585 di akhir tahun 2024.

“Pilihan saham berfundamental kuat yang bisa dilirik adalah ACES, ASII, BBRI, BBCA, BMRI, CPIN, MAPI, MYOR, dan TLKM,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati