Volatilitas Rupiah Kembali Meningkat Jelang Rilis Data Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja yang solid. Di pasar spot, pada hari ini, Senin (11/7), rupiah ditutup menguat tipis 0,03% ke Rp 14.975 per dolar Amerika Serikat (AS).

Setali tiga uang, rupiah juga berhasil menguat di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.969 per dolar AS atau menguat 0,08% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengungkapkan, penguatan rupiah hari ini ditunjang oleh katalis positif dari akhir pekan lalu, yakni positifnya data cadangan devisa Indonesia. Selain itu, rilis data NFP AS yang sesuai dengan ekspektasi pasar tidak memberikan tekanan terhadap rupiah.


Baca Juga: Kurs Rupiah Terangkat Data Domestik

Namun, memasuki perdagangan besok, Selasa (12/7), ia melihat ada kemungkinan rupiah akan mengalami tekanan. Pasalnya ada indikasi dolar AS kembali berada dalam tren penguatan seiring dengan jelang rilis data ekonomi AS.

“Pasar tengah menantikan data inflasi AS pada hari Rabu mendatang, yang diekspektasikan masih akan naik. Hal ini membuat volatilitas akan kembali meningkat,” ujarnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/7).

Fikri memproyeksikan, rupiah akan berada di kisaran Rp 14.910 per dolar AS-Rp 15.010 per dolar AS untuk perdagangan besok.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,27%, Net Sell Asing Mencapai Rp 205 Miliar Pada Senin (11/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati