KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengambil keputusan soal arah suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung Rabu hingga Kamis, 18 dan 19 Juli 2018. Dalam RDG kali ini, BI diprediksi bakal tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan yang saat ini sebesar 5,25%. Dalam RDG sebelumnya, 29 Juni 2018, BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, setelah BI menaikkan suku bunga acuan pada RDG bulan Juni lalu, dana asing sudah mulai masuk di pasar obligasi. Ia mencatat, dana asing yang masuk sekitar US$ 375 juta per 12 Juli 2018, meskipun investor asing masih membukukan net sell sebesar US$ 91 juta di pasar saham per 17 Juli 2018. Ia melanjutkan, volatilitas rupiah juga cenderung menurun pasca kenaikan suku bunga BI bulan lalu serta sentimen perang dagang yang mulai mereda. Sementara itu, inflasi pun diperkirakan tetap terkendali di kisaran 3,5% plus minus 1% yoy hingga akhir tahun ini, mengingat inflasi periode Idul Fitri masih terkendali di level 3,12% yoy.
Volatilitas rupiah mereda, BI diperkirakan menahan bunga acuan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengambil keputusan soal arah suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung Rabu hingga Kamis, 18 dan 19 Juli 2018. Dalam RDG kali ini, BI diprediksi bakal tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan yang saat ini sebesar 5,25%. Dalam RDG sebelumnya, 29 Juni 2018, BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, setelah BI menaikkan suku bunga acuan pada RDG bulan Juni lalu, dana asing sudah mulai masuk di pasar obligasi. Ia mencatat, dana asing yang masuk sekitar US$ 375 juta per 12 Juli 2018, meskipun investor asing masih membukukan net sell sebesar US$ 91 juta di pasar saham per 17 Juli 2018. Ia melanjutkan, volatilitas rupiah juga cenderung menurun pasca kenaikan suku bunga BI bulan lalu serta sentimen perang dagang yang mulai mereda. Sementara itu, inflasi pun diperkirakan tetap terkendali di kisaran 3,5% plus minus 1% yoy hingga akhir tahun ini, mengingat inflasi periode Idul Fitri masih terkendali di level 3,12% yoy.