JAKARTA. Tahun depan, pemerintah kembali berjanji menjalankan kebijakan pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melalui program penyaluran secara tertutup. Dengan kata lain, pemerintah lebih suka membatasi pemakaian BBM bersubsidi kepada konsumen tertentu, ketimbangkan menaikkan harga. Hanya saja pemerintah belum merinci kelompok masyarakat mana yang akan terkena pembatasan dalam mengkonsumsi BBM bersubsidi. Rencana itu terlihat dari volume konsumsi BBM bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012. Pemerintah menetapkan volume BBM bersubsidi yang terdiri dari premium, solar, dan minyak tanah sebesar 40 juta kiloliter, sama dengan APBN Perubahan 2011.
Volume BBM tetap, pembatasan jadi prioritas
JAKARTA. Tahun depan, pemerintah kembali berjanji menjalankan kebijakan pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melalui program penyaluran secara tertutup. Dengan kata lain, pemerintah lebih suka membatasi pemakaian BBM bersubsidi kepada konsumen tertentu, ketimbangkan menaikkan harga. Hanya saja pemerintah belum merinci kelompok masyarakat mana yang akan terkena pembatasan dalam mengkonsumsi BBM bersubsidi. Rencana itu terlihat dari volume konsumsi BBM bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012. Pemerintah menetapkan volume BBM bersubsidi yang terdiri dari premium, solar, dan minyak tanah sebesar 40 juta kiloliter, sama dengan APBN Perubahan 2011.