Volume distribusi Perusahaan Gas Negara (PGAS) membaik, simak rekomendasi sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melaporkan kenaikan volume distribusi gas. Per November 2020, emiten pelat merah ini mencaatatkan volume distribusi sebesar 899 billion british thermal unit per day (bbtud), naik 5,64% dari raihan distribusi pada periode Oktober 2020 yang tercatat sebesar 851 bbtud.

Sebenarnya, kenaikan volume distribusi gas ini bukan hanya terjadi pada November. PGAS tercatat mengalami kenaikan distribusi gas setidaknya dalam enam bulan terakhir. Pada Juni 2020, PGAS mencatatkan volume distribusi gas sebesar 758 bbtud atau naik 14,1% secara bulanan. Di Juli 2020, PGAS kembali mencatatkan kenaikan volume distribusi gas sebesar 3,83% secara bulanan menjadi 787 bbtud.

Di periode Agustus 2020, PGAS mencatatkan volume distribusi gas sebesar 819 bbtud atau naik 4,06% dari Juli 2002. Sementara di September, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan volume distribusi sebanyak 834 bbtud atau naik tipis 1,83% secara bulanan.


Tren kenaikan kemudian berlanjut di periode Oktober 2020, dimana PGAS mencatatkan volume distribusi gas sebesar 851 bbtud atau naik 2,03% dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: Simak realisasi kinerja Perusahaan Gas Negara (PGAS) per November 2020

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margarnonis menilai, peningkatan volume distribusi merupakan hasil dari pertumbuhan yang berasal dari peningkatan volume dari harga pasar dalam kurun waktu dua bulan serta peningkatan volume distribusi yang berasal dari kuota bersubsidi.

Penggunaan kuota gas untuk industri tertentu meningkat menjadi sebesar 274,8 bbtud pada bulan November (naik dari 235,9 bbtud pada bulan September) dengan peningkatan yang cukup kuat berasal dari industri pupuk.

Di sisi lain, serapan gas dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) tercatat lebih rendah di level 250,5 bbtud pada November 2020, turun dari serapan gas dari PLN di periode September 2020 yang mencapai 261 bbtud. ”Di sisa kuartal empat 2020, kami berekspektasi PGAS agar setidaknya mempertahankan level distribusi saat ini selama bulan Desember, seiring dengan jumlah hari libur kolektif,” terang Niko, Senin (21/12).

Baca Juga: Hingga Oktober 2020, Perusahaan Gas Negara (PGN) realisasikan capex US$ 168 juta

Untuk segmen upstream lifting, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan volume sebesar 22.746 barrels of oil equivalent per day (boepd), naik 33,5 % dari realisasi lifting pada Oktober 2020 yang hanya 17.038 BOEPD.

Niko menyebut, pertumbuhan tersebut didukung oleh produksi oleh Saka Energi, dimana produksi blok Muara Bakau meningkat lebih dari dua kali lipat. Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh tren membaiknya harga minyak yang mendorong volume produksi.

Sementara itu,  Saka Energi diharapkan mendapat keuntungan dari upaya PT Pertamina untuk meningkatkan prospek eksplorasi guna mencapai produksi minyak harian menjadi 1 juta barel per hari.

Nico mempertahankan proyeksi bahwa margin gas efektif dapat tetap berada di atas level psikologis US $ 2 per mmbtu. Adapun volume distribusi PGAS hingga akhir tahun ini setidaknya jika tidak ada lagi kemunduran terkait penanganan Covid-19.

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham PGAS dengan target harga Rp 2.050. Hari ini, harga saham PGAS ditutup melemah 6,41% ke level Rp 1.680 per saham.

Baca Juga: PGN salurkan gas ke pelanggan industri baru di Bekasi dan Dumai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati