JAKARTA. Realisasi volume ekspor minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) Indonesia sepanjang 2009 mencapai 15,5 juta ton, naik 1,7 juta ton dibandingkan kinerja 2008 sebesar 13,8 juta ton. Meski begitu, nilai ekspor CPO malah turun US$ 5,58 miliar menjadi US$ 10 miliar, dari pencapaian tahun 2008 sebesar US$ 15,58 miliar.Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Fadhil Hasan, pertumbuhan volume ekspor CPO tersebut membuktikan negara-negara di dunia masih meminati komoditas ini sebagai bahan baku pangan dan energi meski kondisi ekonomi dunia sedang melemah. "Pada 2009, angka perdagangan ekspor terus meningkat dari kuartal I hingga kuartal IV," kata Fadil, Selasa (26/1).Pada kuartal I 2009, Fadhil menyebutkan, ekspor CPO mencapai 3,38 juta ton. Kemudian terus naik di kuartal kedua dan ketiga masing-masing menjadi 3,38 juta ton. Nah, di kuartal keempat, ekspor melejit hingga mencapai 4,07 juta ton. "Ini lantaran adanya perayaan hari besar agama seperti Idul Adha, Hari Raya Natal, serta Tahun Baru 2010. Biasanya, momentum ini memicu peningkatan kebutuhan minyak makan sehingga turut mempengaruhi konsumsi CPO," jelasnya.Sayang, lonjakan volume ekspor CPO ternyata tidak diikuti dengan kenaikan nilainya. "Penyebabnya, pergerakan harga CPO tahun 2009 lebih rendah dari tahun 2008," imbuh Joko Supriyono, Sekretaris Jenderal Gapki.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Volume Ekspor CPO 2009 Naik, Tetapi Nilainya Turun
JAKARTA. Realisasi volume ekspor minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) Indonesia sepanjang 2009 mencapai 15,5 juta ton, naik 1,7 juta ton dibandingkan kinerja 2008 sebesar 13,8 juta ton. Meski begitu, nilai ekspor CPO malah turun US$ 5,58 miliar menjadi US$ 10 miliar, dari pencapaian tahun 2008 sebesar US$ 15,58 miliar.Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Fadhil Hasan, pertumbuhan volume ekspor CPO tersebut membuktikan negara-negara di dunia masih meminati komoditas ini sebagai bahan baku pangan dan energi meski kondisi ekonomi dunia sedang melemah. "Pada 2009, angka perdagangan ekspor terus meningkat dari kuartal I hingga kuartal IV," kata Fadil, Selasa (26/1).Pada kuartal I 2009, Fadhil menyebutkan, ekspor CPO mencapai 3,38 juta ton. Kemudian terus naik di kuartal kedua dan ketiga masing-masing menjadi 3,38 juta ton. Nah, di kuartal keempat, ekspor melejit hingga mencapai 4,07 juta ton. "Ini lantaran adanya perayaan hari besar agama seperti Idul Adha, Hari Raya Natal, serta Tahun Baru 2010. Biasanya, momentum ini memicu peningkatan kebutuhan minyak makan sehingga turut mempengaruhi konsumsi CPO," jelasnya.Sayang, lonjakan volume ekspor CPO ternyata tidak diikuti dengan kenaikan nilainya. "Penyebabnya, pergerakan harga CPO tahun 2009 lebih rendah dari tahun 2008," imbuh Joko Supriyono, Sekretaris Jenderal Gapki.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News