Volume ekspor rotan turun 11,19%



JAKARTA. Kinerja ekspor  rotan Indonesia tahun lalu tidak menggembirakan. Karena, baik volume maupun nilainya turun bila dibanding tahun 2012. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag), volume ekspor produk rotan 2013 sebanyak 74.804 ton, turun 11,19% dari 2012 yang sebanyak 84.233 ton. Sementara nilainya 7,63%. dari US$ 285.29 juta menjadi  US$ 263,49 juta di kurun waktu tersebut.

Abdul Sobur, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI), menuturkan, penurunan ekspor ini sebenarnya sudah diprediksikan sejak awal. "Sebab pada 2012 terjadi peningkatkan ekspor yang tidak wajar. Nah, sekarang sudah mulai normal," katanya kemarin.

Untuk tahun ini, Sobur memproyeksikan ekspor produk rotan akan lebih baik dari tahun lalu meskipun pertumbuhannya tidak terlalu tinggi. Menurutnya, setidaknya volume dan nilai ekspor produk hasil rotan tahun ini akan tumbuh sekitar 10%-20% dari tahun lalu. Adapun alasannya, karena ada pasar baru yang sangat potensial seperti China dan Rusia.


Mengenai penurunan ekspor rotan tahun lalu, Rudyzar ZM, Koordinator Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI), menyatakan, salah satu faktor pemicu adalah produk furnitur berbahan baku rotan sintetis seperti yang dihasilkan Cina.

Meski tidak merinci, Rudyzar mengungkapkan harga rotan sintetis lebih murah ketimbang rotan alami. Alhasil, harga jual furnitur dari rotan alami menjadi lebih mahal.

Rotan alami, kata Rudyzar kebanyakan diminati oleh negara-negara di Eropa. Sementara itu produk furnitur berbahan baku rotan sintetis diminati oleh negera-negara di Asia. "Hotel di Alexandria Kairo sudah memakai furnitur sintetis," ujarnya.Selama ini tujuan ekspor utama produk rotan asal Indonesia adalah negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Belanda, Australia, Eropa, dan Jerman.

Sebenarnya, ekspor produk rotan ke AS masih tumbuh tipis. Tahun lalu, volume ekspor produk rotan ke AS 15.599 ton dengan nilai US$ 67,86 juta. Volume ekspor hasil rotan ke AS ini naik 5,3% dari 2012 sebanyak 14.813 ton dengan nilai US$ 63,76 juta.

Sayangnya, tahun lalu terjadi penurunan volume ekspor produk hasil rotan ke beberapa negara lain seperti Jepang, Belanda, Jerman dan Australia. Volume ekspor rotan ke Jepang misalnya, tahun lalu hanya mencapai 5.717 ton, turun 16,72% dari 2012 yang sebanyak 6.865 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi