Volume impor hortikultura akan naik 230%



JAKARTA. Petani hortikultura siap-siap gigit jari. Berdasarkan informasi yang diterima oleh Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN), untuk periode enam bulan pertama tahun depan, volume pengajuan izin impor yang masuk mencapai 860.000 ton. Jumlah ini naik 230% dibandingkan dengan kuota impor hortikultura tahun lalu, periode yang sama yakni 260.000 ton.

Ramdansyah Sekretaris Jenderal AHN mengatakan, impor produk hortikultura tersebut terdiri dari 37 jenis yang diajukan oleh 167 perusahaan. "Jumlah tersebut jauh melebihi dari alokasi yang diberikan pada periode yang sama tahun lalu," kata Ramdansyah, Senin (16/12).

Beberapa produk hortikultura yang diizinkan impornya tersebut antara lain, bawang bombay, apel, jeruk, wortel, kentang, anggur dan durian. AHN meminta supaya pemerintah lebih bijak dalam memberikan izin impor hortikultura seperti mempertimbangkan kemampuan gudang importir, kebutuhan dan suplai dalam negeri.


Ramdansyah melanjutkan, informasi yang diperoleh AHN, dari jumlah perusahaan yang mengajukan hanya 48 importir pengajuan volume impornya sesuai dengan kapasitas gudang pendingin (cold storage). Sedangkan sisanya 119 importir mengajukan volume impor yang melebihi kapasitas gudang pendingin.

Sebelumnya, Bachrul Chairi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag mengatakan, izin impor hortikultura hanya akan diberikan kepada perusahaan sesuai dengan kapasitas gudang yang dimiliki. "Soalnya, kelebihannya mau ditaruh dimana?," kata Bachrul.

Kemdag sendiri masih memberi kesempatan kepada para importir yang izin impornya melebihi kapasitas tersebut untuk melakukan revisi pengajuan jumlah impor.

Kesempatan untuk mengajukan impor produk hortikultura baru akan ditutup akhir bulan Desember ini. Dengan demikian tidak mustahil, dalam sekitar dua minggu ini permohonan izin impor masih akan bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie